Terkait dengan masih banyak daerah yang masih merah dan orange sehingga menyebabkan pembelajaran harus menggunakan Pembelajaran Jarak Jauh. Beberapa kendala yang timbul dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diantaranya kesulitan guru dalam mengelola PJJ dan masih terfokus dalam penuntasan kurikulum. Sementara itu, tidak semua orang tua mampu mendampingi anak-anak belajar di rumah dengan optimal karena harus bekerja ataupun kemampuan sebagai pendamping belajar anak. Dengan situasi seperti ini diharapkan para pengajar bisa mempunyai kreatifitas agar pembelajaran tidak membosankan dan minat peserta didik dalam pembelajaran bisa meningkat.
Di SMK Negeri 1 Kaliwungu untuk mengatasi Pembelajaran Jarak Jauh menggunakan E-Learning yang merupakan pembelajaran daring yang memberikan akses online kepada sumber belajar dimana saja dan kapan. Hal ini menawarkan kesempatan baru kepada pengajar dan peserta didik untuk memperkaya pengalaman belajar melalui daring. E-Learning di SMK Negeri 1 Kaliwungu mengembangkan sebuah e-learning berbasis moodle yang diberi nama E-Saka Learning yang dapat diakses melalui link http://elearning.smkn1kaliwungu.sch.id. Pembelajaran Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kelas XII TSM telah terjadwal yang membutuhkan waktu 7 hari untuk paruh waktu yang kedua setelah pelaksanaan PTS Semester Ganjil. Dalam waktu tersebut memuat 4 Kompetensi Dasar yang akan dipelajari. Dalam hal ini pengajar sudah mempersiapkan materi yang berhubungan dengan 4 Kompetensi Dasar tersebut, baik berupa teks maupun video yang bersumber dari youtube. Pengajar dalam mengajar daring setiap hari sebelum maupun sesudah pelajaran berlangsung, selalu mengingatkan tentang materi yang akan dipelajari dan tugas yang harus dikerjakan.
Untuk mengatasi hal tersebut, banyak pengajar menggunakan media Whatsapp (WA) untuk berkomunikasi dengan peserta didik. Semua peserta didik diwajibkan mengikuti Grup WA masing-masing kelas sehingga informasi yang paling terbaru dari sekolah maupun pengajar dapat langsung diterima oleh peserta didik. Setelah beberapa bulan pembelajaran dimulai, telah banyak guru yang menginformasikan akan materi dan tugas untuk peserta didik melalui Grup WA Kelas. Peserta didik ada yang langsung merespon, ada yang tidak merespon. Di Grup WA Kelas tersebut tidak hanya memuat pengajar mata pelajaran dan peserta didik, tetapi juga Guru BP dan Guru mata pelajaran lainnya.
Kami menilai komunikasi yang diberikan guru mata pelajaran di masing-masing Grup WA Kelas kurang efektif, karena itu belum mengena ke masing-masing peserta didik. Lalu kami membuat Grup Mata Pelajaran masing-masing kelas, dengan mengundang peserta didik melalui Grup WA Kelas. Hal tersebut kami laksanakan 2 hari sebelum mata pelajaran dimulai agar guru bisa mendata apakah semua peserta didik sudah masuk atau masih ada yang belum. Setelah semua peserta didik masuk maka kami menugaskan masing-masing peserta didik untuk mengirim nama lengkap di Grup WA Mata Pelajaran Pemeliharaan Mesin agar dalam mencari nama peserta didik apabila ada kekurangan tugas ataupun menelpon secara langsung bisa cepat.
Setelah masuk di hari pertama mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor, dengan mengingatkan secara personal lewat pesan WA, ternyata lebih efektif pesan secara personal. Hal ini bisa kami maklumi, karena dengan pesan secara personal, peserta didik bisa menyampaikan alasan secara langsung apabila mengalami keterlambatan atau masalah lain, tanpa harus merasa alasannya dibaca peserta didik lainnya. Bahkan peserta didik bisa langsung menanyakan apabila mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran.
Dengan menggunakan metode ini, tetap ada kendala untuk pelaksanannya. Ada beberapa nomor handphone yang telah diganti peserta didik, sehingga ketika kami berusaha menghubungi, nomor tersebut tidak bisa. Hal lain juga berpengaruh, seperti letak geografis rumah tinggal peserta didik, kuota yang habis sebelum waktunya (bantuan dari kemdikbud digunakan untuk bermain game) dan masih banyak kendala yang lain. Tetapi hal tersebut kita maklumi karena pemantauan secara langsung ke peserta didik dirasa masih kurang karena tidak adanya kegiatan tatap muka.Metode ini sangat efektif untuk meningkatkan minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan Pemebelajaran Jarak Jauh, karena dengan secara personal peserta didik merasa diperhatikan secara langsung. Dan tingkat partisipasi dalam kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh ini pun semakin meningkat.
Penulis : Agus Roy Handoko, Guru SMK Negeri 1 Kaliwungu
Komentar Pengunjung