Meredanya pandemi Covid 19 menjadi dasar Kemendikbud berani meminta sekolah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Di mulai dari simulasi lalu ditingkatkan dengan simulasi terbatas dan akhirnya PTM 100 persen diberlakukan.
Selama pandemi, pembelajaran dilaksanakan melalui online. Siswa mengakses pembelajaran dari guru melalui LMS atau Whatsapp Grup. Seiring waktu, guru dan siswa terbiasa menggunakan fasilitas online dalam pembelajaran. Demikian juga dalam melaksanakan evaluasi. Sekolah melaksanakan Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS), Ujian dan evaluasi lainnya secara online. Ada yang menggunakan Google form, Quizziz, Kahoot, dan aplikasi ulangan online lainnya. Siswa mengerjakan evaluasi dari rumah masing-masing dan guru memantau dari sekolah.
Berubahnya sistem pembelajaran dari online ke tatap muka menjadikan siswa yang asalnya berada di rumah masing-masing menjadi terpusat di sekolah. Ini tentu perlu diantisipasi untuk sistem evaluasi. Jika masih menggunakan sistem online, sekolah membutuhkan bandwith internet yang sangat besar. Jika menggunakan paket internet sendiri, masing-masing anak belum tentu lancar karena terkadang ada siswa yang tidak memiliki paket data internet.
Agar pelaksanaan ujian sekolah yang sudah dekat, demikian juga PTS yang akan dilaksanakan, maka pelaksanaan evaluasi pada sistem Pembelajaran Tatap Muka lebih baik jika dilaksanakan secara offline atau tanpa kuota internet.
SMKN 10 Semarang dengan tagline Ciptakan Inovasi Tebarkan Manfaat mempersiapkan diri untuk melaksanakan Ujian Sekolah Tanpa Kuota Internet. Bapak dan Ibu yang sekolahnya tertarik menetapkan sistem ini, silahkan bisa studi tiru ke SMKN 10 Semarang. Dengan senang hati Kami siap menerima.
Catatan CEO SMKN 10 Semarang
Semarang, 01 Pebruari 2022.
Penulis : Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 10 Semarang.
1 komentar
Heri, Wednesday, 12 Oct 2022
Mau pak artikelnya