Rabu pagi, 23 April 2025, langit Pringapus tampak cerah seolah ikut menyambut semangat para siswa SMKN 1 Pringapus yang telah bersiap sejak pagi hari. Tanggal 23 April menjadi momen yang istimewa bagi keluarga besar sekolah. Di tengah suasana yang penuh antusias, SMKN 1 Pringapus menggelar peringatan Hari Kartini yang meriah dan penuh makna, bertajuk ‘Kartini Muda Pembawa Peradaban.’ Bertempat di lapangan utama sekolah, kegiatan yang digagas oleh tim kesiswaan ini menghadirkan berbagai lomba kreatif dan kolaboratif yang menumbuhkan semangat emansipasi serta mengangkat kembali nilai-nilai perjuangan Raden Ajeng Kartini di tengah generasi muda. Sejak pukul 07.00 WIB, siswa-siswi dari berbagai jurusan telah berkumpul di lapangan utama. Dengan balutan busana tradisional hingga modern yang memadukan unsur budaya dan kekinian, mereka tampak semangat menantikan jalannya kegiatan. Tak hanya para siswa, para guru dan wali kelas pun turut hadir dalam balutan busana adat, memeriahkan suasana sekaligus menunjukkan dukungan terhadap kegiatan yang sarat nilai pendidikan karakter ini.
Panggung utama yang didirikan di tengah lapangan dihias meriah dengan warna-warna cerah, dipenuhi elemen dekoratif yang menggambarkan semangat Kartini. Bunga melati sebagai simbol kemurnian hati, pita merah putih yang membentang sebagai lambang cinta tanah air dan kutipan-kutipan inspiratif Kartini yang menghiasi setiap sudut panggung. Tak hanya menjadi hiasan, kutipan tersebut menjadi pengingat akan perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan menjadi pribadi yang mandiri. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala SMKN 1 Pringapus, Bapak Imam Syafi’i, S.TP., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya meneladani semangat Kartini dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan pelajar. “Kartini bukan hanya sosok dalam buku sejarah. Ia adalah simbol dari perubahan, keberanian dan cita-cita tinggi. Melalui kegiatan ini, saya berharap siswa-siswi kita mampu menjadi Kartini dan Kartono muda yang membawa peradaban ke arah yang lebih baik,” tutur beliau.
Sambutan juga disampaikan oleh Ketua Tim Kesiswaan, Bapak Muslikun, S.Pd., yang menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini dirancang agar lebih interaktif dan menyentuh sisi kreativitas siswa. “Kami ingin Hari Kartini tak hanya diperingati secara simbolik, tapi juga dihayati melalui karya dan ekspresi. Oleh karena itu, kami mengadakan lomba-lomba yang melibatkan siswa dan guru secara langsung,” katanya. Kegiatan pertama yang membuka rangkaian acara adalah Tukar Kado, sebuah kegiatan sederhana namun sarat makna. Setiap siswa dan guru diminta membawa satu kado kecil yang kemudian ditukar secara acak. Momen ini menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa saling menghargai dan mempererat hubungan antarsiswa maupun antara siswa dan guru. Antusiasme terlihat dari ekspresi para siswa saat membuka kado yang mereka terima. Ada yang mendapat buku, alat tulis, makanan ringan, hingga cinderamata buatan tangan. Meski sederhana kegiatan ini membawa kehangatan dan keakraban, menciptakan suasana kebersamaan yang langka di tengah rutinitas akademik.
Salah satu kegiatan paling ditunggu-tunggu adalah Lomba Fashion Show yang mengusung tema ‘Menjunjung Nilai-nilai Kartini.’ Yang membuat lomba ini istimewa adalah keterlibatan wali kelas dalam setiap penampilan. Setiap kelas menampilkan satu tim, terdiri dari siswa dan wali kelas, dengan kostum hasil kreativitas sendiri. Busana yang ditampilkan tak sekadar indah, tapi sarat makna. Ada yang mengusung tema perjuangan Kartini dengan batik klasik dan simbol buku sebagai lambang pendidikan. Ada pula yang memadukan busana adat dengan unsur modern sebagai representasi perempuan masa kini yang tetap menjunjung tradisi namun siap menghadapi era globalisasi. Kehadiran wali kelas di atas catwalk menambah semarak suasana. Tawa dan tepuk tangan penonton membahana setiap kali guru dan siswa melenggang dengan penuh percaya diri, mempersembahkan penampilan yang tidak hanya menarik mata tapi juga menginspirasi hati.
Lomba berikutnya adalah Story Telling, di mana para peserta diminta membawakan kisah tentang Kartini atau tokoh perempuan inspiratif lainnya dengan gaya bercerita yang menarik. Dari berbagai peserta, tampak jelas bahwa para siswa telah mempersiapkan diri dengan matang. Salah satu penampilan yang paling menyita perhatian adalah cerita berjudul ‘Sepucuk Surat Untuk Ibu Kartini’ yang dibawakan oleh Gemilang dari kelas XI TO 4. Dengan suara yang lantang namun penuh perasaan, ia menyampaikan monolog seolah-olah ia menulis surat kepada Kartini di masa kini. Ia menceritakan bagaimana perjuangan Kartini masih relevan di tengah tantangan perempuan zaman sekarang, mulai dari kesetaraan pendidikan hingga perjuangan melawan diskriminasi. Lomba ini bukan hanya mengasah kemampuan public speaking siswa, tetapi juga menumbuhkan empati dan pemahaman yang lebih dalam terhadap nilai perjuangan perempuan.
Sementara itu, di sudut lain lapangan, lomba Melukis digelar dengan suasana yang lebih tenang namun tak kalah semangat. Para peserta yang terdiri dari siswa berbagai jurusan diberi waktu selama dua jam untuk menuangkan interpretasi mereka terhadap sosok Kartini dalam bentuk lukisan bebas. Berbagai karya luar biasa lahir dari tangan-tangan kreatif siswa. Ada yang menggambarkan Kartini berdiri di antara buku dan cahaya matahari sebagai simbol ilmu pengetahuan. Ada pula lukisan Kartini yang mengulurkan tangan kepada anak-anak sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan bangsa. Tak sedikit pula yang memilih gaya pop art, menampilkan Kartini dengan gaya kontemporer namun tetap sarat simbol perjuangan. Dewan juri yang terdiri dari guru seni dan perwakilan OSIS memberikan apresiasi tinggi atas kreativitas para peserta. Para pemenang nantinya akan mendapatkan piagam penghargaan dan karya mereka dipajang di ruang galeri sekolah sebagai bentuk apresiasi atas semangat berkarya.
Kegiatan peringatan Hari Kartini di SMKN 1 Pringapus tahun ini memang dirancang dengan semangat kolaborasi dan ekspresi. Setiap kegiatan tidak hanya menjadi ajang lomba, tetapi juga sarana refleksi dan pembelajaran. Semua peserta merasa menjadi bagian dari semangat Kartini yang terus hidup. Di akhir kegiatan, seluruh peserta dan guru berkumpul untuk menyanyikan lagu ‘Ibu Kita Kartini’ bersama-sama. Lagu yang menggema di seluruh lapangan seolah menjadi penutup yang sempurna, menguatkan pesan bahwa perjuangan Kartini belum selesai, dan tanggung jawab untuk melanjutkannya ada di tangan generasi muda. Acara ditutup dengan pengumuman pemenang dari setiap lomba. Suka cita menyelimuti wajah para siswa yang berhasil membawa pulang trofi dan hadiah. Namun lebih dari itu, kemenangan sejati adalah semangat kebersamaan dan nilai-nilai Kartini yang tumbuh di hati para siswa.
Peringatan Hari Kartini di SMKN 1 Pringapus menjadi bukti bahwa perjuangan dan semangat RA Kartini masih relevan dan hidup dalam jiwa generasi muda. Lewat kreativitas, keberanian dan kolaborasi, para siswa tak hanya mengenang sejarah, tetapi juga menciptakan sejarah mereka sendiri. Di tengah perubahan zaman dan tantangan global, nilai-nilai Kartini seperti kesetaraan, keberanian berpikir dan cinta tanah air tetap menjadi fondasi penting dalam membangun bangsa. SMKN 1 Pringapus melalui kegiatan ini telah menunjukkan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga tempat tumbuhnya karakter, nilai dan peradaban. Seperti yang pernah ditulis Kartini dalam suratnya ‘Habis gelap terbitlah terang.’ Di SMKN 1 Pringapus, terang itu datang dari semangat para Kartini muda yang siap membawa perubahan, membangun masa depan dan menjadi pembawa peradaban.
Penulis : Ajeng Virga Sawitri Maro, S.Pd., M.Pd., Guru SMKN 1 Pringapus
Editor : Nurul Rahmawati, S.Pd., SMKN 1 Tuntang