Peserta didik SMA Negeri 1 Bergas berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Mulai dari kondisi tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, dan yang paling penting kesiapan belajar yang berbeda. Tentunya mereka berangkat dari rumah telah membawa pengetahuan dan juga permasalahan yang ada pada lingkungannya masing-masing. Sehingga, hal ini akan terbawa dalam suasana belajar di dalam kelas. Maka dari itu dalam kondisi belajar, mereka mempunyai permasalahan yang diharapkan dapat diselesaikan dalam pembelajaran yang mereka temui di kelas dengan guru dan dengan pelajaran.
Penulis percaya bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu memberikan makna pada peserta didik, serta mampu mengantarkan peserta didik kembali ke lingkungan mereka dengan membawa solusi dari permasalahannya. Dengan pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL), peserta didik akan mengembangkan keterampilan problem solving mereka dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran teks ceramah, peserta didik akan dihadapkan dengan beberapa masalah yang diambil dari kondisi lingkungan tempat tinggal mereka yaitu lingkungan industri, sehingga tema yang dipilih sesuai dengan lingkungan mereka. Model pembelajaran berbasis masalah juga menekankan pada pembelajaran kooperatif yang mampu membimbing siswa untuk bertukar pendapat dan saling menanggapi. Dalam hal ini, guru menjadi fasilitator siswa dalam membimbing proses diskusi. Setelah proses diskusi, peserta didik melakukan presentasi untuk mengkomunikasikan hasil belajar dan berdiskusinya. Mereka saling menanggapi dan memberikan umpan balik tentang teks ceramah yang dibacakan. Pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dengan model pembelajaran berbasis masalah ini membuat siswa antusias dan aktif.
Dalam pembelajaran, juga tidak luput dengan kegiatan refleksi. Refleksi yang dilakukan bermanfaat untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Refleksi dilakukan oleh kedua pihak yaitu guru dan peserta didik. Selain refleksi, kegiatan pembelajaran juga bisa diselingi dengan ice breaking untuk menambah semangat siswa dalam belajar. Dari kegiatan refleksi tersebut akan dituangkan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya dengan variasi model pembelajaran yang berbeda.
Penulis : Prisma Meita Mustika, S.Pd., M.Pd., Guru SMAN 1 Bergas
Editor : Nurul Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang