Guru SMAN 11 Semarang Ukir Prestasi Nasional

Johan Tri Bayuntoro, S.Pd., M.Pd, guru Biologi SMA Negeri 11 Semarang Jawa Tengah ini tak pernah mengira dan bermimpi, jerih payahnya selama ini akhirnya berbuah manis. Di penghujung tahun, Johan dinobatkan sebagai Juara V kategori Guru Dedikatif, Inovatif dan Inspiratif Kemendikbud tahun 2020. Ini merupakan capaian terbaiknya, tentunya suatu hal yang tak mudah dan bukan kaleng-kalengan karena berprestasi di tingkat Nasional.

Guru Muda yang hobi olah raga voli dan olah fikir menulis ini merupakan seorang pendidik yang masih berstatus Non ASN Pemprov Jawa Tengah di SMA Negeri 11 Semarang. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan niat dan menjadi alasan bagi Johan untuk tetap berkreasi, berinovasi, berkarya dan berprestasi meskipun di masa pandemi Covid-19.

Saya mencoba membangun pembelajaran biologi yang interaktif, dengan tujuan keterlibatan dan aktivitas siswa, walaupun proses kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Inovasi dalam pembelajaran dan aplikasi prinsip Science Is Fun mutlak dilakukan dalam pembelajaran biologi, sehingga menjadikan pembelajaran virtual lebih bermakna dan menyenangkan (meaningfull). Kemampuan Science Reasoning berbasis Inquiry Learning juga dapat dilatih agar membiasakan siswa berpikir kreatif atau menalar.

Permainan Cardsvirs (kartu virus) dipadukan dengan GoMeet (Google Meeting) merupakan salah satu alternatif PJJ yang saya aplikasikan pada pembelajaran materi Virus. Konsep penularan virus melalui droplet serta himbauan atau edukasi untuk selalu mematuhi protokol kesehatan salah satunya 3M juga saya sampaikan kepada peserta didik melalui media wayang punakawan bertemakan Covid-19. Hal ini dilakukan sebagai langkah edukasi, serta untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19 yang masih tinggi khususnya di Semarang Jawa Tengah.

Aksi nyata sebagai wujud kepedulian untuk para siswa yang terkendala kuota internet di masa pandemi Covid-19 ini juga Johan lakukan. Salah satunya mendirikan “Rumah Wifi Gratis” di daerah tempat tinggalnya untuk memfasiilitasi para siswa dalam belajar daring. Pemberian masker dan sembako bagi sesama, terutama mereka yang dalam kondisi tidak mampu. Pemberian handsanitizer, handwash dan dispenser sabun di tempat ibadah seperti mushola sebagai salah satu upaya nyata sekaligus mendukung upaya pemerintah yaitu Gerakan 3M diantaranya: mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak hindari kerumunan.

“Tidak ada yang tidak mungkin, jika kita mau berusaha sekalipun dalam kondisi sesulit apapun. Karena pandemi bukanlah hambatan, melainkan tantangan agar guru hebat tetap memberikan manfaat, berinovasi, dan menginspirasi. Sukses tidak harus dari kemampuan yang luar biasa, namun sukses datang dari kemampuan biasa yang dijalani dengan kesungguhan luar biasa.” “Jadi.. Keluarlah dari zona aman dan nyaman. Kita muda, kita Bisa,” Tutur Pria kelahiran Kendal, 10 Januari 1992.