SMAN 16 Semarang sebagai sekolah yang berbudaya sangat bangga terhadap prestasi diraih oleh Rafael Rahya S. kelas XI 2 yang telah berhasil menyabet juara 1 lomba macapat Tingkat Nasional. Lomba macapat tersebut diadakan oleh UPGRIS pada hari Kamis, 10 Agustus 2023. Rafael berhasil membawakan dua tembang macapat dengan bagus dan menarik perhatian juri yaitu berisi 1 tembang wajib yang berjudul Sekar Mijil Gagadwaspa Sl.9 Miring dan 1 lagu pilihan berjudul Pangkur Ngrenasmara, Pl.5. Lomba macapat diikuti oleh siswa SMA/SMK/MA seluruh Jawa Tengah dengan jumlah peserta 26 putra dan 45 putri dari negeri maupun swasta. SMAN 16 mengirimkan 1 siswa putra untuk mengikuti lomba macapat. Adapun pemenangnya diambil 3 Putri dan 3 Putra. Untuk Juara Putra,  Juara 1 diraih oleh SMAN 16 Semarang, Juara 2 SMKN 6 dan Juara 3 oleh SMAN di Salatiga. “Saya tidak mengira kalau akan meraih juara 1 karena peserta lomba sangat bagus semua, tapi saya tetap optimis akan menang,” kata Rafael, siswa yang sejak kecil menyukai seni terutama seni macapat, karawitan dan kethoprak ini. Rafael merupakan siswa yang dibesarkan dari keluarga seni, Bapak dan Eyangnya adalah seorang pekerja seni yaitu seni pedalangan.

Rafael sangat senang  bersekolah di SMAN 16 Semarang karena dia bisa menyalurkan bakatnya secara langsung seperti diketahui bahwa SMAN 16 mempunyai sanggar seni yaitu Pracawita, di mana di dalamnya ada seni karawitan, pranatacara serta macapat. Pracawita merupakan sanggar seni dibuat untuk menyalurkan bakat anak-anak pada bidang seni. Seni Pracawita ini juga dibimbing oleh guru yang handal di bidangnya. “Dengan kemampuan Rafael saya sangat optimis bisa menang dalam lomba macapat. Karena Rafael adalah salah satu siswa terbaik di bidang budaya SMAN 16 Semarang,” imbuh Bu Esther Thrini sebagai Waka Kesiswaan sekaligus mendampingi Rafael saat lomba. Beliau juga berharap ke depannya siswa-siswi SMAN 16 Semarang bisa ikut serta dalam perlombaan-perlombaan seperti ini untuk menguri-uri kebudayaan Jawa. Karena kebudayaan Jawa adalah kebudayaan yang harus tetap dijaga sebagai identitas kita sebagai orang Jawa.

Penulis : Reni Dwi Wardani, S.Pd., Guru SMAN 16 Semarang

Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Bawen