Hujan yang turun selama 2 hari penuh sempat membuat beberapa titik di Kota Semarang banjir, tak terkecuali SMAN 14 Semarang. Sekolah yang memperoleh penghargaan Adiwiyata Mandiri itu juga tidak dapat membendung derasnya air hujan, walhasil ada beberapa ruangan sekolah yang tergenang air.
Sikap waspada disampaikan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 14 Semarang merespon hujan yang terus-menerus turun sejak Jumat malam (06/02). “Informasi dari BMKG bahwa Semarang curah hujan tinggi maka sekolah perlu memberikan sikap waspada.” Kata Ibu Dra. Sulastri, M.Pd.
Melihat situasi di halaman sekolah yang sudah mulai tergenang oleh air, sikap tanggap datang dari beberapa guru dan karyawan untuk berjaga dan bergotong-royong guna menyalamatkan barang-barang yang penting. “SMAN 14 siaga menghadapi banjir dimana guru-guru dan karyawan bergotong-royong untuk menaikkan barang-barang elektronik dan beberapa dokumen penting”. Ungkap Bapak Johan selaku ketua tim siaga bencana SMAN 14 Semarang.
Respon tegas juga datang dari bapak Sudarminto, Kepala Tata Usaha SMAN 14 Semarang, yang ikut serta dalam jaga sekolah. Ia menekankan bahwa warga sekolah kompak untuk mengantisipasi arus banjir yang semakin meluap dan menyebar ke beberapa ruangan dengan menaikan buku-buku dan peralatan elektronik.
Di samping itu, guru atau karyawan yang tidak bisa datang ke sekolah membantu tim siaga bencana dengan mengirimkan beberapa logistik ke sekolah, “Guru-guru yang tidak bisa hadir mengirimkan logistik seperti nasi, minuman, madu, roti dan lain-lain untuk mendukung kegiatan tersebut.” Ucap pak Jo.
Dikarenakan Senin (09/02), sekolah sudah akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran secara online, maka tim siaga bencana pada hari Minggu (08/02) melakukan bersih-bersih secara massal, “Kemudian hari minggunya, kami membersihkan sisa-sisa lumpur di sekitar halaman sekolah.” Jelas Pak Jo, Guru Mata Pelajaran Matematika.
Komentar Pengunjung