Workshop Manajemen Penilaian Digital SMKN 10 Semarang

Saat ini masih banyak sekolah yang menggunakan platform excel dalam melakukan penilaian hasil belajar. Tetapi platform yang dibangun dari aplikasi pengolah angka buatan Microsoft ini masih banyak kelemahan diantaranya file mengalami ­corrupt, kadang tidak support dengan office yang dipakai, terkendala penggunaan macros, flasdisk hilang atau rusak. Dari bidang kurikulum juga sering bermasalah, diantaranya tempat menyimpan file, serangan virus, hardisk rusak, akses data kurang valid bahkan kurang akurat, pergantian staf atau waka, jumlah siswa tidak sinkron dengan dapodik, dll.

Karena kelemahan di atas maka SMKN 10 Semarang mengganti aplikasi Excel menjadi Manajemen Penilaian Digital (MPD). MPD merupakan rancang bangun aplikasi penilaian secara komprehensif dan terintegrasi dengan data pokok pendidikan (dapodik) yang berbasis online. Karena sifatnya yang online dan digital, beberapa kelemahan dan kekurangan sebagai mana tersebut di atas dapat diatasi. Bahkan MPD, memiliki banyak kelebihan baik secara fitur maupun content dalam hal dokumen penilaian secara digital. Sifatnya yang digital itulah, MPD menjadi akses dan layanan yang tidak dibatasi oleh waktu dan tempat..

Pada awalnya, MPD mengalami ketidakstabilan. Hal mana disebabkan oleh koneksi jaringan internet. Jaringan yang dipakai pada saat itu adalah broadband, dengan segala kelemahannya. Kelemahan yang dimaksud, antara lain performa dan kecepatan yang rendah dalam situasi tertentu. Akhirnya dicarikan solusi dan diatasi dengan migrasi dari broadband ke dedicated internet (DI). Dengan DI, SMKN 10 Semarang siap menuju kepada tingkat layanan digital. Semua serba cepat dan memudahkan akses dalam segala hal komunikasi dan interaksi. DI menyediakan bandwidth yang setara dengan pelaku bisnis yang tidak akan diperlambat oleh koneksi internet. Revolusi jaringan secara besar-besaran, yang bermediakan fiber optc (fo) dimanfaatkan dalam digitalisasi MPD dan G-Suite for Education di SMKN 10 Semarang.

Untuk mempermudah guru dalam menggunakan MPD, sekolah melaksanakan workshop dengan mendatangkan narasumber Muklas Adhiyatma Saputra, S.Kom. Janto, S.Pd selaku ketua panitia berharap MPD bisa dikerjakan oleh semua guru SMK Negeri 10 Semarang dan Admin Dapodik guna mewujudnya layanan penilaian pendidikan secara digital. Pada kesempatan yang sama Drs. Luluk Wibowo, S.ST.,M.T ingin MPD dijadikan pusat layanan penilaian pendidikan secara digital tanpa batas.