SMA Kesatrian 2 Semarang, Bilingual Berbasis Multipel Inteligensi

Semenjak tahun pelajaran 2018/2019, SMA Kesatrian 2 Semarang mempunyai slogan yaitu Sekolah Bilingual Berbasis Multipel Inteligensi. Di mana dalam kegiatan pembelajarannya, SMA Kesatrian 2 Semarang membekali peserta didik dengan keterampilan berbahasa asing yaitu bahasa Inggris dan Jepang. Sehingga diharapkan lulusan SMA Kesatrian 2 unggul dalam keterampilan bahasa asing tersebut. Di samping kemampuan bahasa, SMA Kesatrian 2 juga membekali peserta didik dengan kemampuan Multipel Intelengensi. Multipel Intelegensi adalah jenis kecerdasan yang dimiliki oleh setiap manusia. Kecerdasan tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga ada kecerdasan non akademik yang harus dikembangkan.

Menurut Howard Gardner (1983) dalam teorinya tentang multiple intelegence atau kecerdasan majemuk menjelaskan cakupan potensi manusia. Tuhan menciptakan makhluknya tidak ada yang sia-sia. Pada hakekatnya tidak ada peserta didik yang bodoh di dunia ini. Akan tetapi mereka belum menemukan guru yang menemukan bakat dan kemampuannya. Setiap peserta didik pasti memiliki salah satu kemampuan lebih yang tidak dimiliki oleh orang lain.  IQ (Intelligence Quotient) atau kecerdasan intelektual bukan satu-satunya alat ukur untuk mengetahui kemampuan peserta didik.  Tetapi di sana terdapat kecerdasan-kecerdasan lain yang juga sangat penting.

Pertama adalah kecerdasan linguistik (Linguistic Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata. Penulis, wartawan, sastrawan, orator, dan komedian merupakan contoh-contoh seseorang yang memiliki kecerdasan linguistik. Kedua, kecerdasan logika-matematika (Logical-Matematical Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan bernalar (reasoning) dan menghitung, memikirkan sesuatu dengan cara logis dan sistematis. Kemampuan ini banyak dikembangkan oleh para insinyur, ilmuan, ekonom, akuntan dan detektif.

Ketiga, kecerdasan visual-spatical intelegence, yaitu intelegensi yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan untuk memvisualisasikan bentuk akhir dari sesuatu. Membayangkan sesuatu dalam mata pikiran. Arsitek, seniman, perencana strategik, fotografer,pemahat, pelaut adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan visual-spasial.          Keempat adalah kecerdasan musikal (Musical Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan untuk menciptakan atau membuat komposisi musik dan menjaga irama. Setiap orang memiliki kecerdasan musikal dasar yang baik dan dapat mengembangkannya. Kecerdasan ini dimiliki oleh komposer, musikus, dan ahli rekaman.

Kelima, kecerdasan fisik-kinestetika (Body-Kinestetic Intelegce), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan menggunakan keterampilan fisik untuk memecahkan masalah, menciptakan produk, atau menyampaikan gagasan dan emosi. Kemampuan ini ditampilkan oleh atlet, penari dan aktor, ataupun mereka yang bekerja di bidang konstruksi. Selanjutnya adalah  kecerdasan Interpersonal sosial (Interpersonal (social) Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan bekerja secara efektif dengan orang lain berhubungan dengan orang lain dan menunjukkan empati dan pemahaman, memperhatikan motifasi dan tujuan. Kecerdasan ini penting untuk dimiliki para guru, fasilitator, terapis, politikus, pemimpin agama dan salesman. Terakhir yaitu kecerdasan naturalis (Naturalis Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan mengenal flora dan fauna, hidup selaras dengan alam dan memanfaatkannya secara produktif. Petani, pakar biologi, pakar botani, dan lingkungan hidup adalah orang-orang yang mempunyai kecerdasan ini.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka SMA Kesatrian 2 Semarang berusaha menggali serta membimbing setiap peserta didik agar dapat menemukan potensi bakat serta kemampuan spesial tersebut melalui kegiatan pembelajaran dan kegiatan ekstakurikuler. Diharapkan dengan kegiatan tersebut peserta didik SMA Kesatrian 2 dapat menemukan potensi dirinya. Sekolah merupakan wadah untuk membantu, membimbing serta mendidik peserta didik agar menjadi insan yang cerdas serta berakhlak yang mulia.

Sekolah juga harus tetap menjalin kerja sama dengan para orang tua peserta didik. Peran orang tua juga sangat penting dalam keberhasilan pendidikan anaknya. Dengan kerjasama bimbingan antara pihak sekolah dan orangtua maka pastilah keberhasilan peserta didik dalam meraih cita-cita akan terwujud. Anak merupakan aset berharga bagi sebuah negara maka dari itu perlu sebuah optimalisasi dalam menggali kemampuan serta bakat yang dimilkinya. Bakat dan kemampuan anak tidak dapat diwujudkan secara instan atau cepat, tetapi membutuhkan sebuah proses dan kesabaran dalam menggali serta membina bakat mereka. Untuk itu kenalilah serta gali potensi anak-anak kita dan fokus pada kempuan juga bakat mereka masing-masing.

Editor : Nurul Rahmawati E, M.Pd, Guru SMKN 1 Tuntang