Pelajar SMA Negeri 1 Bergas Sabet 2 Emas di Cabor Wushu POPDA Jateng Tahun 2021

Imas Resqi Aprissa, pelajar kelas XI SMA Negeri 1 Bergas, Kabupaten Semarang itu tidak menyangka bahwa menjelang ulang tahunnya ke-17 yang jatuh pada tanggal 12 April 2021 ini, dia bakal mendapat kado istimewa. Dalam ajang POPDA Jateng 2021 ini, Imas yang bergabung dengan Sasana Wushu Genta Suci Ambarawa, berhasil menyabet dua emas cabor Wushu. “Yang pasti senang banget udah dapat juara 1,” begitu penuturan Imas saat ditanya tentang perasaannya. “Kado ultah ke-17,” sahut ayahnya.

Imas meraih dua emas di nomor Jian Shu Qian Shu Putra dan nomor Duilian Putra. Cabor yang untuk pertama kalinya ditandingkan di arena POPDA Jateng tahun 2021 ini digelar secara virtual. Imas mengirim 3 video sesuai dengan nomor yang diikuti yaitu changquan, jianshu, dan duilian.

Saat pengambilan video itu Imas dan pelatihnya merasa terharu. Mereka tidak menyangka akan mendapat suntikan semangat dari Drs. Kaswanto, M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 1 Bergas. “Pak Kas datang untuk mensuport Imas,” kata Wagiman, yang ayah kandung sekaligus pelatih sejak Imas duduk di bangku PAUD.

Yang menarik, pelatih Imas yang sekaligus ayah kandung ini bukanlah mantan atlit. Beliau hanya seorang praktisi yang belajar wushu dari you tube. Dengan kesungguhan dan tekad kuat, ayah 3 anak ini mulai melatih Imas kecil. Perjuangan sang ayah diimbangi dengan ketekunan dan kedisiplinan sang anak yang begitu serius mengikuti arahan ayahnya.

Nomor yang diikuti oleh Imas ini merupakan wushu taolu aliran utara. Aliran ini dipelajari oleh orang-orang pegunungan yang identik dengan kekuatan kaki, sehingga menghasilkan tendangan yang kuat dan serangan dengan jarak jauh. Penilaian di nomor Wu Shu Taolu didasarkan pada gerak jurus menampilkan speed power koreografi gerakan yang indah. Filosofi gerakan jurus-jurus ini adalah berdiri kokoh bagai karang, menyerang terus menerus bagaikan ombak di laut serta gemulai bagaikan pohon cemara yg diterpa angin.

Wushu taolu aliran utara ini berbeda dari aliran selatan. Pada aliran yang satu ini dipelajari oleh orang-orang pesisir (nelayan). Gerakan dan jurus ini identik dengan kekuatan tangan karena aktivitas keseharian mereka. Melempar jala, salah satunya. Gerakan ini membuat tangan menjadi kuat dan menggunakan serangan jarak pendek sehingga terkesan ganas dan mudah marah.

Wagiman tidak sendiri dalam melatih Imas, dia banyak dibantu oleh laoshe Iwan dan laoshe Rully. Dengan gemblengan para pelatih, doa, dan dukungan orang-orang terdekat akhirnya Imas berhasil mengalahkan lawan-lawannya dan mencapai puncak tangga prestasi yang membanggakan. Selamat kepada Ananda Imas, selamat ulang tahun, semoga hasil ini memacu prestasi yang lebih baik ke depan nanti.

Penulis : Lestari Ambar S, Guru SMA N 1 Bergas