Realisasikan Pembelajaran Menyenangkan, Guru SMAN 14 Semarang Dibekali Pembelajaran Kolaboratif dan Integratif

Sebagai sekolah Adiwiyata yang berwawasan lingkungan, serta kemudian mengacu pada program sekolah menyenangkan dan sekolah ramah anak maka para guru dibekali dengan bagaimana menyusun perencanaan pembelajaran yang tidak terlalu membebani ke siswa-siswa, terutama pada masa pembelajaran tatap maya. “Ya karena sekolah kita (SMA Negeri 14 Semarang) telah diakui sebagai sekolah berwawasan lingkungan maka workshop saat ini sedang mempersiapkan guru bagaimana menyusun perangkat pembelajaran sadar lingkungan serta di saat saat pandemi ini tidak terlalu memberikan beban yang berat kepada siswa.” Kata Ibu Sulastri, Kepala SMA Negeri 14 Semarang.

In House Training (IHT) tersebut diselenggarakan dengan sasaran semua guru mata pelajaran untuk bersama-sama merealisasikan progam sekolah menyenangkan dengan upaya menyusun administrasi pembelajaran secara kolaboratif dengan implementasi sadar lingkungan hidup. Ibu Suspeni sebagai narasumber IHT tersebut mengatakan, “Dari Perencanaan Pembelajaran yang sehat, terintegrasi pendidikan ramah lingkungan hidup dan menyenangkan serta dilaksanakan secara kolaboratif dari beberapa mata pelajaran, diharapkan peserta didik akan lebih nyaman dalam belajar, tidak terbebani, dan lebih meningkatkan kemampuan akademik maupun non-akademik peserta didik.”

Workshop penyusunan administrasi dengan fokus pendidikan ramah lingkungan, para guru nantinya diminta untuk menyusun kd terkait secara kolaboratif dan integratif. “Mengajak guru untuk merencanakan pembelajaran yang sehat, terintegrasi pendidikan ramah lingkungan hidup, dan menyenangkan. Sehingga SMAN 14 SEMARANG mampu mewujudkan  sekolah yang ramah anak.” Ucap Ibu Suspeni.

Adapun yang dimaksud dengan pembelajaran kolaboratif ialah nantinya Guru menyusun dan merencanakan pembelajaran khususnya pada penilaian berwawasan lingkungan secara kolaboratif dengan tujuan agar para guru bisa berkolaborasi di dalam merencanakan penilaian kepada siswa dengan beberapa guru mata pelajaran. “Jadi yang biasanya setiap guru memberikan tugas masing-masing maka penilaian berwawasan lingkungan ini diharapkan mapel bisa berkolaborasi dalam satu event, dalam satu kegiatan, sehingga bapak ibu guru bisa sekaligus mengambil penilaian lewat kegiatan.” Jelas Ibu Rina, Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum SMA Negeri 14 Semarang.

Penulis : Humas SMAN 14 Semarang