SMAHA Gayeng: Nostalgia SMAHA Selama 22 Tahun

Keluarga besar SMA Islam Hidayatullah memperingati HUT SMAHA ke 22. Peringatan tersebut merupakan wujud syukur keluarga SMAHA karena dapat berkontribusi di masyarakat dari waktu ke waktu. 22 tahun bukanlah waktu yang singkat, maka dari itu pada acara ini keluarga besar SMAHA bersama-sama bernostalgia, mengingat perjalanan SMAHA dari tahun 1999 hingga sekarang.

Kepala SMAHA, Ibu Etik Ningsih, S.Pd., menuturkan “Jika diibaratkan seseorang, 22 tahun adalah waktu remaja beranjak dewasa. Saya berharap di usia ini kita bersama bisa melangkah lebih maju untuk memajukan SMAHA. Mengingat perjalanan SMAHA dari dulu hingga sekarang, kita harus banyak bersyukur. Semoga SMAHA bisa lebih dikenal masyarakat tingkat nasional.”

Para pejabat di LPI Hidayatullah yang juga merupakan tokoh penting dalam perjalanan SMAHA turut menghadiri acara ini. Antara lain Bapak Edrus, S.Ag. (Sekretaris eksekutif yayasan Abul Yatama Semarang), Bapak Suprapto Haris Setiawan, S.Ag. (Direktur LPI Hidayatullah), Bapak Eko Wahyu Diyono, S.Si., M.Pd. (Kadiv pengembangan sumber daya insani LPI Hidayatullah), Bapak Drs. Aminudin, M.Si. (kadiv Humas & direktur QLC LPI Hidayatullah), dan  Ibu Suci Wulansari, S.Pd. (Kadiv kesiswaan LPI Hidayatullah).

Di pertengahan acara, para guru dan pejabat LPI Hidayatullah bernostalgia perjalanan SMAHA dari dulu hingga sekarang dengan menyaksikan video dukumenter. Bapak Eko Wahyu Diyono, S.Si., M.Pd. dan Bapak Edrus, S.Ag. menjelaskan perjalanan SMAHA dari dulu hingga sekarang. Mulai dari sejarah berdirinya SMAHA, kondisi bangunan SMAHA tempo dulu, kondisi Bapak atau Ibu Guru SMAHA yang dulu merangkap mengajar di SMP Hidyataullah, hingga perjalanan SMAHA menjadi sekolah yang baik dengan fasilitas memadai seperti saat ini.

“Saat ini SMAHA sudah memiliki fasilitas yang lebih dari cukup. Pekerjaan rumah bagi kita adalah bagaimana meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam diri kita, agar kita semua bisa menjadi manusia yang bermanfaat. Ada dan tidak adanya SMAHA, bergantung di tangan Bapak dan Ibu Guru. Maka dari itu kita harus bisa memajukan SMAHA menjadi lebih baik dan selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Guru adalah pekerjaan yang mulia, karena kita belajar dan mengajarkan,” pesan Bapak Edrus, S.Ag. kepada para guru SMAHA.

Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Amminudin dan pemotongan tumpeng. Semoga dengan bertambahnya usia, SMAHA terus bisa menjadi sekolah yang menyemai benih insan khoiru ummah dan dikenal masyarakat secara nasional. Aamiin ya rabbal alamin.

Penulis : Annisa Erwindani, S.Pd., Guru SMA Islam Hidayatullah
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang