Workshop Hari Kedua SMKN 4 Semarang

Sesuai dengan Run Down Workshop SMKN 4 Semarang tanggal 8 Juni 2021 dengan tema “ Merdeka Belajar Menuju Implementasi 8+i SMK Negeri 4 Semarang Ukir Prestasi Tiada Henti sebagai Sekolah Pusat Keunggulan”. Acara yang dimulai dari pukul 07.00 i dengan mengupas tentang LMS atau Learning Manajemen System yang kali ini akan dikawal oleh Tim Fresto Semarang dibawah bimbingan Adimas Sulistyadi ketua Tim Fresto bersama sama dengan semua guru antusias dan aktif dalam membuat konten materi pembelajaran digital dengan merancang dan membungkus bahan ajar menjadi materi yang menarik untuk diserbu oleh peserta didik, dengan menekankan pada proses Literasi dan Numerasi.

Pembelajaran maya dengan konten yang merambah semua media baik audio,video pembelajaran , virtual ,video call dijelaskan dengan gamblang oleh tim fresto dengan semangat menilik lebih dalam pembelajaran kekinian yang sudah merupakan kebutuhan baik untuk guru maupun untuk siswa, meningkatkan mutu pendidikan dengan peningkatan media belajar sehingga pesan pembelajaran dapat terserap secara optinal oleh peserta didik.

Learning management system (LMS) dengan aplikasi perangkat lunak fresto yang dirancang untuk membuat, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian konten pembelajaran. Hal inilah yang ingin dan telah diterapkan SMKN 4 Semarang dalam metode pembelajaran terkini.

Drs. Slamet Tri Hartanto dari Tim Erlangga mengisi acara selanjutnya dengan pembahasan tentang AKM. Merdeka belajar adalah kebijakan besar dalam rangka mewujudkan transformasi pengelolaan pendidikan di Indonesia. Salah satunya dengan menghapus Ujian Nasional (UN) diganti Asesmen Kompetensi Minimum.

Asesmen nasional sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Menurut penjelasan beliau Literasi adalah kemampuan seseorang dalam berbahasa dan berkomunikasi. Dimana orang tersebut tidak hanya memiliki kemampuan membaca saja. Tetapi juga memiliki kemampuan menyimak, berbicara serta menulis. Faktor utama agar seseorang bisa berkembang dan melek ilmu pengetahuan lewat membaca. Setidaknya pula, lewat membaca mengantarkan individu tersebut memiliki keterampilan lain selain pengetahuan. Misalnya memiliki keterampilan lain dibidang yang telah mereka baca atau semacamnya.

Sedangkan numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari dan menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel,penanaman literasi numerasi adalah kebutuhan bagi SMK dengan latar belakang kompetensi keahlian yang berbeda.

SMK Negeri 4 Semarang dengan kompetensi keahlian yang terdiri dari DPIB, TEI, TAV, TITL, MM, Animasi, TP, TKRO dan TBSM memiliki keunikan yang khas dari masing-masing peserta didik, dengan pendidikan yang berpusat pada siswa harus benar-benar diterapkan sehingga dalam proses pembelajaran guru-guru dapat memahami karakteristik para siswa.

Pengelolaan kelas yang baik menggunakan media yang menyenangkan serta metode yang bervariasi diharapkan menjadikan proses pembelajaran lebih SMART ( Senang, Menarik, Antusias, Representatif, Terukur) sekolah bukan lagi tempat transfer ilmu tetapi sebagai tempat menyenangkan antara guru dan siswa dan komponen sekolah dalam menghidupkan suasana edukasi yang efektif dalam pengajaran dan efisien dalam belajar.

Acara berikutnya adalah paparan hasil sinkronisasi kurikulum oleh para Kompetensi Keahlian dengan komando para Ketua Kompetensi Keahlian DPIB oleh Koman Wastito Edi W,S.Pd,M,Si, Teknik Elektronika Industri oleh Ice Faulia S.Pd,M.Si, Teknik Audio Video oleh Rizky Rosiana H,ST, Teknik Instalasi Tenaga Listrik oleh Wahyu Utami Dewi, ST, Multimedia oleh Sunardi, M.Kom, Animasi oleh Rofikin S.Pd, Teknik Pemesinan sebagai sekolah COE oleh Muhtar Heri W,S.Pd, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif oleh Setyawan,S.Pd dan Teknik Bisnis Sepada Motor oleh Rahmat Taufik WW,S.Pd.

Masing-masing kompetesni keahlian memaparkan secara jelas hasil kegiatan dengan industri dalam implemetasi 8+i membedah SK, KD, KI, memasukkan kompetensi yang dibutuhkan industri kedalam silabus, mengutarakan permasalahan yang ada di DUDIKA kompetensi Keahlian masing-masing dan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Acara diakhiri pukul 16.00 WIB dengan kesimpulan Kurikulum adalah milik semua warga sekolah dan bukan hanya milik kompetensi keahlian oleh karena itu setiap warga sekolah berkewajiban mempedomani dan menerapkan secara bijaksana dalam proses pembelajaran. SMKN 4 Semarang siap menghadapi merdeka belajar.

 

 

 

 

 

Penulis : Ice Faulia, S.Pd,M.Si, Guru SMKN 4 Semarang.

Editor : Nurul Rahmawati, M. Pd, Guru SMKN 1 Tuntang.