SMKN 4 Semarang siap terapkan Budaya Kerja Industri

Tema workshop hari ketiga tanggal 9 juni 2021 di SMKN 4 Semarang mengusung tema “Merdeka Belajar Menuju  Implementasi Budaya Kerja Industri Bersama Yayasan Toyota Astra Mewujudkan SMKN 4 Semarang menuju Sekolah Pusat Keunggulan”.

Acara yang dibuka oleh Pengawas Pembina Drs.Ahmad Abdul Syakur,M.Si  dalam pesannya mengatakan ,” kita harus selalu memuji dan memuja, memuji terhadap kebaikan Tuhan dan kita merasakannya, segala rahmat dan anugrah sehingga kita dapat saling memberi manfaat terhadap orang lain. Sinkronisasi kurikulum  sebagai acuan dalam : Analisis kurikulum, penentuan guru magang dengan kompetensi magang tertentu, memetakan KD yang perlu ditambah atau dikurangi, KD mana yang  perlu diterapkan dalam proses pembelajaran, KD mana yang harus diajarkan didalam ruang praktek, KD mana yang menggunakan metode PjBL atau TEFA, KD mana yang harus ditempuh DUDIKA sebagai materi Prakerin,  KD mana yang harus disampaikan oleh guru tamu, KD mana yang harus dilakukan Sertifikasi Kompetensi, KD mana yang menentukan kebutuhan alat dan bahan praktek dan strategi pembiasaan yang merupakan aspek terkait budaya kerja. Pesan yang paling berkesan adalah “ Orang tidak akan memberikan sesuatu yang dia tidak punya”.

Shofiana,S.Pd,M.A Selaku Waka Kurikulum dalam sambutannya mengatakan” Budaya 5 R harus diterapkan secara berurutan yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin. Penjabaran program 5R tersebut antara lain : Ringkas (memilah dan memisahkan barang yang terpakai dan tidak terpakai) , Rapi          (menempatkan, menyimpan dan menata semua benda dengan rapi), Resik ( membersihkan dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah), Rawat (menjaga tetap terjaganya Ringka, Rapi, Resik) sesuai dengan SOP sehingga barang lebih terjaga karena pemeliharaan yang benar, Rajin (menjaga terus ditaati dan dipraktekkan sesuai dengan $R yang pertama. Setidaknya ada 2 manfaat yang bisa didapat jika sekolah menerapkan aktifitas 5 R antara lain:  meningkatkan manejeman mutu sekolah sehingga akan bermuara pada meningkatnya citra, prestise dan peringkat sekolah. Bisa menghasilkan lulusan yang  berkualifikasi luhur, unggul dan Tangguh.

Pemateri berikutnya adalah Dionysius Hendratmoko dari Yayasan Toyota dan Astra yang berdiri sejak 9 Oktober 1974 yang sumbangsih nya sangat besar dan selalu mendukung perkembangan positif dunia pendidikan. Beliau juga mengatakan “ Untuk menamkan budaya yang perlu dibangun adalah Kemauan, Kesadaran,Komitmen semua warga sekolah, dengan disiplin Teori, disiplin Praktek dan Disiplin Produktif akan terbentuk softskill mentalitas dan karakter, karena budaya industri pada hakekatnya adalah cara  merasa/berpikir, bertindak seperti orang-orang industri, dengan menanamkan  DNA Industri antara lain Respect atau bersikap selalu hormat, Continus Improvement dan juga  mengurangi Muda ( waste/pemborosan harus dihindari atau menghilangkan hal-hal yang tidak perlu, Muri ( lebih fokus pada proses ) dan Mura (ketidaksamaan beban kerja), Dengan membiasakan perilaku 4C yaitu Critical Thinking, Creativity,Communication, Colaboration selalu mendasari segala tindakan dalam budaya industri.

Pemateri berikutnya adalah Djoko Mulyono S.Pd, beliau mengatakan bahwa penataan ruang lingkup kerja yang nyaman akan berpengaruh pada sikap kerja, implementasi 5R disetiap lini lingkungan sekolah akan mempengaruhi cara berpikir, bertindak para elemen warga sekolah. Inovasi baru beliau adalah membuat jobsheet tentang 5R serta job sheet yang lain yang sesuai dengan kompetensi yang akan diajarkan kepada siswa yang sudah match dengan industri berdasarkan SKKNI dan kurikulum dinas.Lebih lanjut beliau mengatakan tahapan persiapan penerapan 5R antara lain :Membangun landasan yang kuat dengan adanya komitmen , pembentukan organisasi 5R (adanya Organisasi secara berjenjang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan 5R, pengenalan dan pemahaman 5R ( 5R akan efektif jika semua komponen menyadari Ruh 5R( esensi serta maksud dan tujuannya sehingga menjalankan sesuai dengan tahap-tahap , Pelaskanaan 5R secara menyeluruh di semua lini warga sekolah.

 

Penulis : Ice Faulia,S.Pd,M.Si, Guru SMKN 4 Semarang
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd, Guru SMKN 1 Tuntang