Workshop hari ke-4 “Penerapan GSM SMK Negeri 4 Semarang Ukir Prestasi Tiada Henti”

Kegiatan Workshop hari ke 4 tanggal 10 Juni 2021  mengupas tentang GSM, kali ini Tim GSM dengan Leader Bapak Abdul Kholik,S.Pd memaparkan  secara terkonsep Apa itu GSM? Adapun nara sumber GSM ini adalah guru dengan multi talenta selain Guru SMKN 4 Semarang Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video, Pria yang terlahir di Demak, 21 April 1970 telah mempunyai website dengan alamat www.sekolahkarakter.com, beliau juga Founder Sekolah Karakter Imam Syafi’i (SKIS) Semarang Laboratorium Pendidikan Karakter Nabawiyah, Konsultan 30 Lembaga Pendidikan Karakter Berbasis Fitrah (kodrat) Se Indonesia, Penulis Buku Pendidikan Karakter Nabawiyah,  Kurikulum Sekolah Karakter Islam. Recovery Karakter Berbasis Fitrah,Fasilitator Nasional Hebat (Home Education Based On Akhlaq dan Talent Community), Praktisi Pemetaan bakat/Talens Mapping Practioner, Pengisi Siaran Pendidikan Radio Mutiara Qur’an Semarang, Pengisi Siaran Parenting Nabawiyah di WESAL TV (TV Satelit). Dengan tangan dingin beliau tim GSM dengan anggota Ardi Setiawan S.Kom, M.Sholiki, S.Kom, M.Musafikin,S.Pd, B.Yuniati Akbariyah, S.Pd,M.Li, Ari Dwi Fajarini,S.Pd, Wilda Febriana W,S,Pd  menjadi tim GSM yang solid.

Memulai paparannya Nara Sumber bapak Abdul Kholik menekankan bahwa visi sekolah menyenangkan adalah Mengajar dan Belajar yang menyenangkan, Tujuan GSM itu sendiri yaitu  terciptanya Sekolah yang menyenangkan dengan adanya budaya SMKN 4 semarang yang terdokumenkan sebagai satu kesepakatan dimana tertuang segala kebijakan dari hasil kesepakatan Pihak Sekolah (Guru) ,Siswa dan Orang Tua.tujuan yang kedua adalah Pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran yang menimbulkan kesenangan yang bersifat batin/kejiwaan. Sedangkan target GSM adalah Bagi guru dapat mengenal diri sendiri sehingga timbul rasa menyenangkan dalam mengajar, target yang kedua adalah Guru mengenal siswa sehingga memperlakukan siswa tepat dengan karakter individu masing-masing.dan Bagi Siswa adalah terciptanya kondisi Belajar yang menyenangkan.

Dalam paparannya beliau secara runtut menjelaskan tentang Pendidikan berbasis kodrat atau pendidikan yang memanusiakan manusia,  dengan menekankan secara kodrat manusia terlahir memiliki kecenderungan jiwa pada karakter positif  berupa Karakter Moral,Karakter Belajar dan  Karakter Bakat, Karakter Perkembangan. Terdapat 3 cara belajar yaitu Meniru,Eksperimen,Berpikir masing-masing mempunyai masa emas  pada setiap fasenya. Rumus 3A digunakan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan merupakan kecenderungan bakat rumus tersebut adalah sukA, bisA, bergunA, jika ketiga A tersebut terdapat dalam pada individu maka dapat dikatakan pribadi tersebut berbakat dalam suatu bidang. Secara garis besar fase perkembangan anak terdiri dari Fase Awal,Fase Menengah dan Fase Akhir.

Pada kesempatan ini juga beliau menyampaikan tentang Penyimpangan dengan merujuk bahwa setiap penciptaan Tuhan Yang Maha Esa yaitu manusia dalam keadaan berbudi pekerti luhur, kemudian karena pengaruh dari luar diri jiwa manusia maka karakter tersebut  dapat tersimpangkan menuju karakter negarif. Tidak tumbuhnya karakter pada masa emas akan menimbulkan Hutang Pengasuhan . Definisi Hutang Pengasuhan adalah tidak tumbuhnya karakter pada masa emas akibat melukai masa lalu yang melukai harkat kemanusiaan pada diri seseorang. Beliau juga menjelaskan Sekolah menjadi Tidak menyenangkan dikarenakan timbul kenakalan-kenakalan, kenakalan anak hanyalah ekspresi Luka Hati dan Salah Jurusan. Papar beliau Penawar Kenakalan adalah yang pertama adanya pengakuan, egosentris yang belum tuntas membutuhkan pengakuan atas keberadaanya. Yang kedua adalnya pembersamaan perlunya pengarahan anak yang dari tidak tahu apa apa ke jalur yang benar baik terkait dengan moral maupun bakat.

Pemateri juga  menjelaskan SMK berbeda karena SMK adalah sekolah dengan siswanya terdiri dari remaja yang memerlukan perhatian khusus, SMK terdiri dari berbagai kompetensi keahlian dengan kekhasannya, SMK gurunya unik sehingga mempunyai karakter yang berbeda sesuai dengan mata pelajarnnya. Solusinya adalah butuh pembelajaran yang berbeda dalam proses pendidikan di SMK

Tiga Tahap Recovery yang dibutuhkan  dikenal dengan istilah Emisol yaitu Empati, Idea, Solusi, tahap pertama adalah empaty atau tahap menyerap informasi 5 gaya dalam empati atau dikenal dengan Lima Gaya Bahasa Cinta yaitu Word Of Affirmation (Pujian), Quality Time  (Kebersamaan), Receiving Gift (memberikan Hadiah), Act Of service (Pelayanan) dan Physical Touch (sentuhan) emphati ini tidak dapat diajarkan tetapi ditularkan , tahap kedua adalah Idea atau tahap olah informasi dan yang ketiga adalah Solusi atau menyajikan tindakan dalam hal ini guru harus memahami  tipe siswa yang dikategorikan menjadi siswa pemberani, siswa ceria, siswa cerdas, siswa pelaksana. tipe tersebut adalah  tipe unik siswa berdasarkan sikap sosial disamping  keunikan siswa berdasar jurusan. Kalimat kunci yang dilontarkan oleh nara sumber adalah Sekolah Menjadi Menyenangkan jika Setiap siswa mendapatkan  perlakuan yang berbeda-beda dalam proses pembelajaran sesuai dengan karakter uniknya.Pembelajaran yang berpusat pada siswa diterapkan sehingga pelaksanaan Gerakan Sekolah menyenangkan dapat terwujud.

Penulis : Ice Faulia,S.Pd,M,Si ( Guru SMKN 4 Semarang)