SMKN 4 Semarang “Ukir Prestasi Tiada Henti”  Siap Terapkan budaya ‘tidak takut salah dalam belajar’

Memasuki IHT SMK PK  hari ke 6 tanggal 9 Agustus 2021  dengan materi assesmen, menerapkan bentuk penilaian kurikulum SMK PK dengan menanamkan Pembelajaran Paradigma Baru (PPB), dilaksanakan secara luring dengan 7 kelompok kecil berlangsung dengan sangat antusias. Materi Asesmen merupakan materi yang menarik sebagai indikator keberhasilan proses pembelajaran. Assesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.

Perancangan  Asesmen yang telah disesuaikan  dengan tujuan pembelajaran yang  dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru, sehingga peserta didik dan orang tua dapat mengetahui kemajuan dan pencapaian pembelajaran, dengan bentuk assesmen  bervariasi baik penugasan, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan. Kesemuanya terdokumenkan pada  Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik yang bersifat sederhana dan informatif dan berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran. Penanaman pemahaman kepada guru di SMKN 4 Semarang diikuti dengan aktif oleh semua guru dengan berdiskusi dan berkolaborasi antar guru dalam memahami PPB.

Dengan memahami jenis assesmen sehingga mendorong proses belajar, menjadikan assesmen sebagai bagian dari pembelajaran, serta mengembangkan kemampuan metakognitif dan refleksi asesmen (formatif), dengan menilai hasil belajar dan mengambil keputusan di akhir suatu tahapan (sumatif) serta menentukan kebutuhan belajar dan membentuk program pembelajaran individual peserta didik) diagnostic)

Assesmen yang mengacu pada Capaian Pembelajaran diharapkan bersifat berkeadilan dalam arti adanya kesepahaman sehingga penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik dengan memperhatikan  perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender,  Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi yang dihasilkan terpercaya juga Reliabel, dapat diperbandingkan hasilnya karena konsisten dan Adil dan objektif karena menggunakan kriteria dan prosedur yang logis, sistematis, dan jelas, dengan meminimalisir  subjektivitas dalam menilai.

Pemahaman tentang Konsep yang dihindari antara lain assesman hanya berfokus pada asesmen sumatif,  Teaching to the test, Instrumen asesmen tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, Melaksanakan asesmen hanya sebagai alat untuk mendapat data nilai untuk pengisian raport, serta penggunaan hanya satu teknik penilaian.

Hal yang perlu digaris bawahi dalam kegiatan IHT ini adalah guru mampu menerapkan moderasi dalam asesmen, yaitu memastikan antar guru mampu melakukan asesmen secara adil dan konsisten dengan menggunakan kriteria tertentu, melakukan komunikasi, konfirmasi, dan klarifikasi antar guru. Untuk itu, guru diharapkan mampu menerapkan prinsip pola pikir bertumbuh (Growth Mindset) dalam asesmen antara lain Guru dan peserta didik perlu membangun budaya ‘tidak takut salah dalam belajar’, Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman yang mendalam, menerapkan penilaian diri (self assessment), dengan teknik bervariasi dalam penilaian diantaranya penilaian antara teman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar teman (peer feedback). Pentingnya Pemberian umpan balik dari Guru kepada peserta didik yang dilakukan dengan mendeskripsikan usaha terbaik untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh dan memotivasi peserta didik.

Hal baru yang sangat penting untuk dilakukan yaitu guru selalu melakukan asesmen diagnosis kognitif untuk menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan siswa, bukan untuk mengejar target kurikulum. Guru menyesuaikan aktivitas dan materi belajar di kelas dengan peningkatan rata-rata semua murid di kelas, Pada kurikulum ini guru diharapkan memberikan proporsi lebih banyak pada pelaksanaan asesmen formatif daripada menitikberatkan orientasi pada asesmen sumatif. Harapannya, ini akan mendukung proses penanaman kesadaran bahwa proses lebih penting daripada sebatas hasil akhir.Mengubah paradigma belajar yang menitikberatkan pada nilai menjadi belajar yang menitikberatkan pada proses. Salam SMK Bisa , Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia, SMKN4 Semarang Ukir Prestasi Tiada Henti.      

 

Penulis : Ice Faulia,S.Pd,M.Si Guru SMKN 4 Semarang  

Editor : Nenden Oktafia, S. Kom Guru SMKN 4 Semarang