Akhirnya SMKN 5 Semarang Dibuka Untuk PTM

STEMA- Senin, 20 September 2021 SMK Negeri 5 Semarang melaksanakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Setelah satu tahun lebih, sejak Maret 2020  pembelajaran di SMK Negeri 5 Semarang dilaksanakan secara daring. Hal ini dilakukan guna mendukung program pemerintah  menekan penyebaran Covid-19.

Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas ini di prioritaskan untuk mata pelajaran produktif pada masing-masing kompetensi keahlian yaitu TKJ, TITL, DPIB, TKR, TP, dan TTT dengan jumlah siswa 12 orang setiap kompetensi keahlian. Pelaksanaan simulasi PTM ini dilaksanakan selama 2 jam setiap pertemuan setiap hari dimulai pukul 08.00 sampai 10.00 WIB.

Sebelum melaksanakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM), sekolah telah menyiapkan konsep dan Standart Operasional (SOP) untuk semua warga sekolah. “Kami memastikan bahwa siswa yang mengikuti PTM sudah melakukan vaksinasi. Selain itu, penujukan siswa yang mengikuti PTM adalah siswa yang jarak tempuh rumah ke sekolah tidak terlalu jauh dan memiliki kendaraan pribadi atau diantar oleh orang tuannya. Sehingga tidak ada siswa yang berangkat ke sekolah menggunakan transportasi umum”, ujar Kepala SMK Negeri 5 Semarang, Sri Suwarno, S.Pd., M.Pd..

Selama pelaskanaan PTM, setiap siswa dan warga sekolah diwajibkan dan dihimbau untuk selalu menerapkan Protokol Kesehatan ketat. Seperti anjuran pemerintah, yaitu 5M: Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Selama proses PTM rerbatas baik siswa mapupun guru pengajar, wajib menerapkan prokes.

Harapan kami pelaksanaan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan praktik secara langsung. Siswa dapat mengaplikasikan teori belajar yang telah diberikan oleh guru selama pembelajaran secara daring, sehingga siswa memiliki bekal keterampilan praktik yang memadai dan siap untuk terjun ke sunia industri.

Selain itu, tujuan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM)  adalah sebagai rencana dan persiapan jika nantinya pemerintah sudah memutuskan pembelajaran sekolah bisa dilakukan secara tatap muka. Dan sebagai bahan evaluasi bagi sekolah tentang kesiapan melaksanakan pembelajaran tatap muka nantinya.

Oleh: Budiono, S.Pd