Assesmen Akreditasi Program Pintar Bersama Daihatsu (PBD) Di SMK Negeri 5 Semarang

STEMA, Kamis, 11 November 2021, SMK Negeri 5 Semarang melaksanakan assesmen akreditasi oleh program Pintar Bersama Daihatsu (PBD). Penilaian ini merupakan bentuk upaya Link and Match antara SMK Negeri 5 Semarang dengan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) bersama PT. Astra Daihatsu Motor (ADM), yang tergabung sebagai calon sekolah binaan Daihatsu melalui program Pintar Bersama Daihatsu (PBD).

Assesmen Pintar Bersama Daihatsu (PBD) diketuai oleh M. Zein Nassruddien, S.Pd, selaku Ketua Kompetensi Keahlian (KKK) jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO). Acara diawali dengan sambutan Kepala SMK Negeri 5 Semarang, Sri Suwarno, S.Pd., M.Pd, di ruang meeting sekolah. Hadir sebagai tim asesor adalah Supriyanto Farouq, S.Pd, selaku Asesor PBD Pusat, dan Amin Faozi, S.Pd, Asesor PBD Wilayah Jawa Tengah.

Aspek penilaian dalam Assesmen Pintar Bersama Daihatsu (PBD) meliputi: pengimplementasian soft skill dan hard skill diantaranya; tentang budaya Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke), pelaksanaan work habit, penerapan safety kerja, peningkatan mutu sekolah, pelaksanaan kurikulum TKRO, serta standard sarana dan prasarana TKRO.

Hasil assesmen disampaikan langsung oleh Supriyanto Farouq, S.Pd, selaku asesor akreditasi Program Pintar Bersama Daihatsu (PBD). Dalam penyampaiannya, SMK Negeri 5 Semarang mendapatkan predikat nilai akhir B.

“Capaian predikat B untuk SMK Negeri 5 Semarang patut diapresiasi. Meski demikian, perlu dilakukan peningkatan dan evaluasi terkait item penilaian, diantaranya: menerapkan Penilaian Akhir Semester (PAS) Praktik pada tiap kompetensi yang sudah dipelajari oleh siswa. Mengingat selama ini sekolah masih melaksanakan uji Penilaian Akhir Semester (PAS) kejuruan secara teori saja. Sehingga diharapkan pada akhir ujian praktik 7 kompetensi uji di LSP P1 otomatis bisa dilaksanakan oleh siswa”, ucap Supriyanto Farouq, S.Pd.

Selain itu, beberapa hal yang menjadi catatan sebagai bahan evaluasi adalah: inventarisasi kebutuhan alat praktik di bengkel, setting bengkel praktek yang mengacu pada PDB, serta standar K3 yang perlu ditingkatkan.

Penulis: Budiono, S.Pd.