Awal 2022 Asrama SMKN Jateng Di Semarang Kembali Bergeliat

Kampus SMKN Jateng Di Semarang di Brotojoyo kini ramai kembali, setelah hampir 2 tahun melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dampak Pandemi Covid-19. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SMKN JATENG Di SEMARANG kini mulai digelar dengan protokol Kesehatan yang sangat ketat. Diikuti seluruh peserta didik kelas X dan XI, mereka datang dari rumah masing-masing yang tersebar di 35 Kabupaten dan Kota, pada hari Minggu, 2 Januari 2022 dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Menginjakkan kaki pertama kali di sekolah, seluruh siswa kelas X dan XI langsung melakukan tes SWAB Antigen. Pengecekan suhu dan menggunakan masker saat memasuki lingkungan sekolah tak lupa dilaksanakan.

Pada hari Senin, 3 Januari 2022 Guru Karyawan dan Murid kelas X & XI SMKN JATENG di Semarang melaksanakan apel pagi mengawali pembelajaran di semester genap tahun pelajaran 2021-2021. Apel dipimpin oleh Waka Kesiswaan, bapak Bagus Suryokusumo, S.Pd, menggantikan Kepala Sekolah yang sedang menghadiri undangan penandatanganan MOU dengan PT KOMATSU di Jakarta. Apel pagi berjalan dengan lancar dilanjut Kelas X melanjutkan kegiatan Masa pengenalan Lingkungan Sekolah dan Kehidupa Asrama serta kegiatan Pendidikan Dasar Kepemimpinan (MPLS PDK). Adapun untuk Kelas XI praktek di bengkel sebagai persiapan PKL.

Menurut Bagus Suryokusumo, S.Pd, Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMKN Jateng Di Semarang sudah sesuai dengan kebijakan dan arahan dari pemerintah pusat, bahwa wilayah yang sudah pada level 1 diijinkan untuk mulai melaksanakan kegiatan PTM secara terbatas dengan syarat tetap melaksanakan Protokol Kesehatan dengan ketat. “Saat ini Kota Semarang sudah memasuki level 1, maka kita undang secara bertahap siswa kelas X dan XI untuk datang lebih dahulu, kita jalankan program selama 1 bulan, disusul kemudian jika berjalan dengan lancar akan kita panggil siswa kelas XII”, tutur Bagus.

Dalam waktu bersamaan, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Drs. Trubus, MM mengharapkan dengan dilakukannya kegiatan PTM Terbatas ini, ketercapaian pembelajaran lebih maksimal karena saat PJJ banyak kesulitan dan kendala, mengingat siswa SMKN Jateng merupakan siswa dari keluarga tidak mampu secara ekonomi. Selain itu, asal siswa yang tersebar di seluruh penjuru dan pelosok wilayah Jawa Tengah, berdampak pada kendala sinyal maupun kuota internet. “Banyak siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh karena tidak memiliki sarana pendukung, maka para siswa tentu sangat berharap kegiatan PTM Terbatas ini menjadi salah satu cara untuk mengejar impian mereka melalui kegiatan belajar tatap muka di sekolah”, tutur Trubus.

Selama pandemic Covid-19 memang menjadi pukulan sangat berat bagi seluruh siswa SMKN Jateng baik di kampus Semarang, Pati dan Purbalingga. Selama ini, mereka dapat mengenyam Pendidikan saat berada di asrama sekolah dengan berbagai sarana dan fasilitas pendukung. Setelah dua tahun mereka meninggalkan asrama, kini kehidupan di asrama Kembali bergeliat. Sirine pagi pukul 03.30 yang setiap pagi membangunkan para siswa kini mengaum Kembali, pertanda membangkitkan semangat menuntut ilmu para generasi muda yang haus akan ilmu dan pengalaman. Dengan adanya PTM Terbatas tentu akan sangat membantu bagi anak-anak dan juga orang tua siswa karena sudah ada di sekolah dam tidak perlu memikirkan internet. Kini mereka tinggal fokus belajar dan belajar.