Tidak Hanya Sekedar Bermain: Esports dan Lunar of Love ala SMK Nusaputera 1 Semarang

Di zaman teknologi seperti sekarang, perubahan terjadi dengan sangat cepat sehingga apa yang harus kita pelajari di sekolah sudah tidak melulu mengenai pengetahuan akademis konvensional, namun juga mempelajari bagaimana minat dan bakat dimanfaatkan untuk mengisi peluang-peluang dan lapangan kerja non-konvensional yang terus bermunculan di masyarakat.

Dunia game dan hiburan, sesuatu yang dahulu sering dianggap sebagai “sarana pembodohan” dan “membuang waktu belajar”, kini sudah berubah menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Banyak sekali lapangan kerja baru di sana, baik sebagai pro player yang bermain dalam level tinggi dalam kejuaraan esports, shoutcaster yang mengomentari pertandingan sehingga menjadi lebih jelas dan seru, maupun cosplayer, di mana orang berdandan seperti karakter fiksi untuk menarik penonton.

Peluang inilah yang dilihat oleh SMK Nusaputera 1 dalam mengembangkan minat dan bakat siswa agar menjadi sebuah peluang usaha yang positif dan dipertunjukkan kepada masyarakat dalam acara “Lunar of Love”.

Esports yang kini bisa ditampilkan secara profesional, oleh tim produksi SMK Nusaputera 1.

“Lunar of Love” sendiri merupakan rangkaian acara perayaan tahun baru Imlek dan Valentine 2022 yang diselenggarakan oleh Pollux Mall Paragon pada tanggal 9 – 23 Februari 2022. Di sini, SMK Nusaputera 1 unjuk gigi dengan eksibisi pertandingan Mobile Legends: Bang Bang, tari mandarin, dan nyanyi solo mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi SMK Nusaputera 1 pada hari Kamis, 17 Februari 2022 kemarin.

Pertandingan Mobile Legends yang menjadi sorotan utama, disajikan layaknya kejuaraan esports lengkap dengan shoutcaster dan tim produksi. Pertandingan ini dilaksanakan dalam dua sesi permainan oleh tim esports SMK Nusaputera 1 : “Raxius Reborn” dan “The Ushiromiya“ dan dibawakan oleh shoutcaster Jojo dari kelas XII TKJ dan Felix dari kelas XII MM.

Dengan skill yang mereka dapatkan dari ekstrakulikuler esports, kedua tim bermain dengan sangat sengit sehingga pertandingan berakhir dengan skor 1 – 1.

Tidak seperti kejuaraan yang digelar secara online, di kesempatan ini Jojo mengaku senang bisa merasakan pertama kalinya melakukan commentary langsung di arena pertandingan.

“Biasanya kalau (pertandingan) online, saya di kamar sendirian, teriak-teriak sendiri. Kalau di tempat umum begini rasanya berbeda. Ketika saya berteriak dengan semangat, penonton ikut bersorak. Saya serasa lebih bisa membangkitkan euforia penonton dan jadi ikut lebih semangat membawakan pertandingan.” Kata Jojo saat ditanya pengalamannya membawakan pertandingan secara offline.

Shoutcaster Jojo dan Felix yang membawakan pertandingan Mobile Legends dengan semangat.

Pertandingan ini juga memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih mengasah keterampilan mereka dan merasakan atmosfer yang berbeda ketika siswa bertanding dan permainan mereka dipertontonkan untuk umum, serta melatih kerjasama tim yang menjadi bagian penting dalam Mobile Legends: Bang Bang agar dapat diaplikasikan di masyarakat.

“Agar lebih kolaboratif ketika bekerja bersama tim, lebih prediktif ketika menghadapi suatu masalah, dan tetap tenang ketika berada di bawah tekanan.” Ungkap Bapak Syaiful Anas, M.Pd., selaku guru pendamping.

Tari mandarin ditampilkan oleh tim tari mandarin SMK Nusaputera 1 sebagai penutup acara.

Semarak acara Lunar of Love hari itu ditutup dengan nyanyian solo mandarin dan tari mandarin oleh tim tari mandarin SMK Nusaputera 1. Dengan tarian luwes dan nyanyian merdu bagai bidadari, tapi memiliki ketegasan dan sentuhan modern, SMK Nusaputera 1 menunjukkan bahwa siswa-siswinya tidak hanya memiliki kemampuan teknis yang unggul, namun juga memiliki jiwa seni yang mengikuti perkembangan zaman.

Penulis : Michael Satrio Prayogo Setiawan, S.Kom. ; Guru Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nusaputera 1

Editor : Nining Tri Palupi, S.Pd., M.Pd. ; Kepala SMK Nusaputera 1