BERJAYA KEMBALI SETELAH PANDEMI: Kolaborasi Seni Tari dan Paskibraka SMAN 16 Semarang

Setelah masa pandemi Covid-19 dua tahun, masa di mana seluruh manusia harus tiarap dan berhenti dari segala aktivitas di luar rumah, gegap gempita peringatan HUT RI yang ke-77 terdengar di seluruh Nusantara, tak ketinggalan pula di kecamatan Mijen kota Semarang, di mana SMA Negeri 16 Semarang berada. Sejak mulai diberlakukannya PPKM hingga dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nomor: 02/kb/2020 tentang Panduan Teknis Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 di bidang Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif dalam masa Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19 berimbas pada kegiatan seni, budaya, olah raga dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, sarana olah raga dan kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) diizinkan buka dengan kapasitas maksimal 100%, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi dan hanya pengunjung dengan kategori Hijau dalam aplikasi Peduli Lindungi yang boleh masuk, kecuali tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan.

Menyambut baik undangan dari kecamatan Mijen dalam kegiatan Kirab Gelar Budaya HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 Tahun 2022, Minggu, 21 Agustus 2022, pukul 14.00 WIB sampai dengan selesai, kembali, generasi muda SMAN 16 Semarang berperan serta secara aktif dalam kolaborasi Seni Budaya dan Paskibraka. Tari Gambyong ditampilkan secara apik oleh peserta didik ekstrakurikuler tari sebagai Penyambut Tamu Kehormatan. Sedangkan defile anak-anak PASKIBRAKA mengawal kirab budaya tersebut dengan cermat dan  khidmat.

 “Penampilan tari Gambyong sangat mempesona. Sosok remaja Jawa yang anggun dalam upaya melestarikan budaya daerah patut diacungi jempol. Untuk mewadahi bakat dan minat dari masyarakat Mijen dan sekitarnya, maka perlu diadakan agenda khusus tentang budaya,” demikian apresiasi Bapak Purnomo selaku Ketua Penyelenggara.

“Ke depannya, SMAN 16 Semarang bisa lebih mengembangkan budaya yang berakar dari keunikan daerah. Mengenalkan, mengetahui, penasaran, ingin mempelajari, lama-lama menjadi hobi, akhirnya menjadi profesional yang berprestasi dan mendatangkan rezeki,” demikian harapan Ibu Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd., Kepala SMAN 16 Semarang, sekolah Penari di Kota Semarang.

 

Penulis : Yunik Ekowati, S.Pd., M.Pd., Guru SMAN 16 Semarang

Editor  : Nurul Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang