Penerapan zat dan perubahannya dalam pembuatan makanan yang dipelajari di mata pelajaran Projek IPAS memiliki beberapa tujuan. Pertama, peserta didik mampu membedakan sifat zat secara kimia dan fisika. Kedua, peserta didik mampu menganalisis ciri-ciri perubahan zat secara fisika dan kimia. Ketiga, peserta didik mengelompokkan bahan makanan yang digunakan untuk menjelaskan komposisi zat yang terkandung di dalamnya. Keempat, membuat perencanaan memasak, mengolah dan menyajikan makanan sehat dan bernutrisi. Terakhir, menganalisis kegunaan zat-zat aditif dalam makanan beserta efek sampingnya bagi tubuh manusia, juga menganalisis jenis perubahan zat dalam proses pengolahan makanan.
Pada pembelajaran Projek IPAS, peserta didik SMK Negeri 1 Tuntang diajak untuk berkreasi menerapkan materi perubahan kimia pada makanan hasil fermentasi dari singkong dan beras ketan. Atau yang lebih dikenal sebagai tape, dengan menggunakan pewarna dari bahan alami atau organik. Adapun pewarna yang digunakan berasal dari bahan – bahan sebagai berikut. Daun pandan digunakan untuk menghasilkan warna hijau, wortel menghasilkan warna kuning, kulit buah naga untuk warna merah dan bunga telang sebagai pewarna biru.
Alasan dipilihnya bahan organik sebagai pewarna tape singkong dan ketan karena bahan-bahan tersebut memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Ekstrak daun pandan mengandung vitamin A serta membuang racun dalam tubuh. Wortel dikenal kaya vitamin A yang sangat bermanfaat bagi kesehatan mata, kandungan antioksidannya pun mampu mencegah resiko adanya kanker. Kulit buah naga merupakan limbah organik yang mengandung zat warna alami antosianin cukup tinggi. Antosianin merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah yang berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan. Bunga telang yang direndam dengan air akan menghasilkan warna biru pada tape yang memiliki manfaat menurunkan kolesterol, mengontrol gula darah dan menurunkan berat badan.
Selain bermanfaat bagi kesehatan, peserta didik juga dapat berkreasi memberikan warna selain warna hijau pada tape ketan, yang selama ini menjadi warna tape ketan pada umumnya. Serta dapat menghasilkan tape singkong dengan warna-warni sehingga tampilan menjadi lebih menarik. “Kami merasa senang dengan pelajaran Projek IPAS, karena bisa berkreasi membuat tape dengan pewarna alami. Sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi,” ujar Raihan, peserta didik kelas X TJKT 1.
Penulis : Agustin Indriani, S.Si.
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd.
Komentar Pengunjung