“Geger Gedhen” Flashmob Tari Wana Pracawita SMAN 16 Semarang

Ciri khas atau identitas sebuah kelompok akan tercermin dari kebiasaan dan jejak yang ditinggalkan dan di tangkap oleh masyarakat sekitar. Begitu juga dengan sebuah sekolah, termasuk SMA Negeri 16 mempunyai ciri khas yang sangat bisa di kenali oleh masyarakat sekitar. Dalam event kebudayaan di daerah Mijen dan sekitarnya, mulai dari orang punya hajad, wisuda siswa Pranatacara Permadani, Kirab Budaya, hingga perayaan Pesta Durian siswa-siswi SMA Negeri16 Semarang sering di ikutkan tampil menari.

Menurut Ki Hajar Dewantara, seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia. Hal ini sangat sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Adapun Visi dan Misi Profil Pelajar Pancasila Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024: Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Tervisualisasi dengan nyata yaitu peringatan HUT sekolah pada tanggal 20 Oktober merupakan hari lahirnya SMA Negeri 16 Semarang yang ke 23 tahun. Mulai dari tampilan kuliner nusantara, tari-tarian daerah, menyanyi, dan berpantun. Ada yang menarik dalam acara peringatan HUT Sekolah, di hari Rabu 26 dan Kamis 27 Oktober jam 08.00 Wib tepatnya di lapangan sekolah diadakan flashmob yang diikuti oleh 660 siswa, guru dan karyawan. Mulai dari gladi bersih hingga pelaksanaan hari H.

Tari yang diciptakan oleh Yunik Ekowati, S.Pd,. M.Pd. berjenis tarian bentuk, bergenre tari kreasi tradisi. Gerakannya sangat sederhana dan mudah diikuti oleh siapa saja, sehingga peserta flashmob bisa dengan mudah menggerakkan. Berlatar belakang potensi yang ada di sekolah dan lebih dipengaruhi gerak-gerak kesenian Jaranan dan Gedrug, karena siswa SMA Negeri 16 banyak yang tergabung dalam komunitas Kuda Lumping dan Gedrug. Sinopsis dalam flashmob tari Wana Pracawita adalah mewadahi kreativitas siswa dalam sebuah instansi pemerintahan.

Dengan metode merangkul, mengidentifikasi dan mengeksplore keberagaman bakat serta minat siswa yang berakar pada karakteristik budaya lokal. Wana Pracawita berasal dari kata “wana” adalah hutan, sedangkan Pracawita diambil dari nama sanggar seni di SMA Negeri 16 Semarang, kata Pracawita berasal dari akronim Pranatacara, Pencak silat, Karawitan dan Tari merupakan cikal bakal kesenian yang muncul mendominasi di lingkungan sekolah SMA Negeri 16 Semarang. Sehingga terciptalah branded BERKREASI yaitu berkolaborasi, religi dan seni.

Arti secara keseluruhan tari Wana Pracawita adalah tarian yang melambangkan keberagaman budaya, tanpa membedakan latar belakang kehidupan, menggali ide, kreativitas dan mengutamakan semangat kebersamaan, saling menghargai. Bersaing sportif, berkarya dengan rasa, bekerja dengan hati, mencintai profesi sepenuh hati. Melestarikan budaya dengan semangat kebersamaan dan kegembiraan.

Lebih lanjut tari Wana Pracawita bisa di lihat dibawah