SMKN 1 PRINGAPUS BERAKSI: TOLAK PERUNDUNGAN DENGAN GELAR KARYA SENI

SMK Negeri 1 Pringapus kembali mengadakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kali ini bertemakan Bangunlah Jiwa dan Raganya. P5 yang dikhususkan untuk seluruh siswa kelas X (sepuluh) dijadwalkan sejak Tanggal 10 November hingga 18 November 2022. Kegiatan P5 ini merupakan kegiatan kedua untuk siswa kelas X setelah sebelumnya mereka juga sudah mengikuti kegiatan P5 dengan tema yang sama namun diselenggarakan dengan kegiatan yang berbeda yakni Kesamaptaan.  “Anti Perundungan” dipilih menjadi aplikasi dari tema Bangunlah Jiwa dan Raganya karena dianggap dapat membangun jiwa yang mandiri, bergotong royong, bertanggung jawab, simpati, dan saling menghargai antar sesama manusia dengan tidak melakukan perundungan terhadap orang lain.

Projek Penguatan Profil Pancasila (P5) “Anti Perundungan” diawali dengan memilih agen anti perundungan. Masing-masing kelas diwajibkan untuk mengirimkan 2 siswa sebagi perwakilan yang dipercaya untuk menjadi agen anti perundungan. Nantinya mereka akan diberikan tugas untuk berorasi di kelas masing-masing mengenai ajakan untuk menolak perundungan. Ada sekitar 24 siswa dari 12 kelas yang mewakili kelasnya dan siap untuk mengikuti beberapa rangkaian kegiatan untuk nantinya benar-benar siap menjadi agen anti perundungan. Kegiatan pertama yang harus diikuti oleh semua agen adalah seminar anti perundungan.

Seminar bertemakan “Anti Perundungan” dilaksanakan tanggal 9 November 2022, bertempat di Gedung A SMKN 1 Pringapus. Hadir untuk membuka acara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum yaitu Ibu Arum Wardani, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau memberikan banyak motivasi serta dorongan kepada para agen anti perundungan. Salah satu motivasi beliau kepada para agen yakni “Kalian para agen adalah orang-orang pilihan, orang-orang kepercayaan dan siswa yang dianggap mampu untuk mengemban misi menjadi seorang agen. Sehingga seorang agen harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk menyelesaikam misi hingga akhir.” Begitu banyak motivasi, tips dan afirmasi positif yang diberikan kepada para agen membuat mereka siap mengikuti kegiatan inti dari seminar yakni menerima materi mengenai “Anti Perundungan” dan Public Speaking.

“Anti Perundungan” merupakan materi pertama yang akan disampaikan kepada para agen. Pendamping P5 yang diketuai Bapak Ardi Sulistiya, S.Pd. sepakat menggandeng Dosen Psikologi dari Universitas Islam Negeri Salatiga Yakni Ibu Widayati Lestari, S.Ag., S.Psi., M.Psi. yang juga merupakan Koselor pada Biro Konsultasi Psikologi UIN Salatiga untuk bisa menyampaikan materi mengenai “Anti Perundungan.” Materi kedua yang dipilih adalah materi Public Speaking. Bapak Muslikun, S.Pd. dipercaya untuk membekali para agen tentang cara public speaking yang benar dengan tujuan agar ketika saat menyampaikan orasinya mengenai ajakan anti perundungan kepada teman-teman di kelas, mereka dapat menyampaikannya dengan baik dan berhasil mengajak untuk tidak melakukan perundungan kepada siapapun.

Setelah dibekali materi “Anti Perundungan” dan mengetahui cara public speaking yang benar, maka saatnya 24 agen anti perundungan terjun ke kelas masing-masing dengan membawa misi untuk mengajak teman-teman satu kelas mereka, membasmi perundungan di lingkungan sekolah dan menolak perundungan di SMKN 1 Pringapus. Aksi tolak perundungan ini disambut baik oleh siswa lain. Di akhir orasi para agen mengajak teman-teman satu kelasnya untuk bersama-sama membuat jingle anti perundungan. Jingle tersebut akan mereka rekam dan mereka upload di aplikasi TikTok mereka masing-masing sebagai aksi nyata bahwa SMKN 1 Pringapus sepakat menolak perundungan di lingkungan sekolah.

Peserta didik kelas X juga diberi kesempatan, ruang, waktu serta fasilitas untuk menuangkan ajakan tolak perundungan versi mereka masing-masing dalam bentuk karya seni. Karya seni gerak, seni rupa, seni sastra, seni musik, dibingkai dalam karya seni drama musical sehingga terciptalah “Gelar Karya Seni Anti Perundungan” SMKN 1 Pringapus. Pendamping P5 menyediakan waktu 5 hari untuk mempersiapkan karya seni yang akan mereka tampilkan saat Gelar Karya Seni pada tanggal 17 November 2022. Dalam proses persiapan, semua kelas terlihat begitu antusias untuk menampilkan karya mereka masing-masing. Kartu kendali yang diedarkan oleh para pendamping P5 selalu memenuhi progresnya setiap hari. Para agen mendapatkan tugas lain untuk menuntaskan misi mereka mensukseskan acara Gelar Karya Seni yang sudah mereka rancang dengan menjadi panitia untuk acara tersebut.

Kamis, 17 November 2022, menjadi hari yang paling dinantikan siswa kelas X. Karena hari tersebut menjadi hari di mana hasil kerja keras mereka akan terbayar oleh senyum manis dan sorak sorai penonton. Gedung A disulap menjadi layaknya sebuah gedung teater pertunjukan dengan karpet merah menawan. Tirai putih menjuntai di tepi kanan dan kiri area pentas, bunga yang anggun dan indah berjejer menghiasi tepian area pentas. Tampak hidangan di atas tampah dihias dengan daun pisang menggambarkan kesan kearifan lokal sebagai perwujudan dari P5 kearifan lokal yang beberapa minggu yang lalu sukses diselenggarakan SMKN 1 Pringapus lewat Festival Jajanan Tradisional. Para agen bersiap di posisi mereka masing-masing untuk mengatur jalannya acara dari awal pembukaan hingga akhir. Acara “Gelar Karya Seni Anti Perundungan” dibuka dengan pemotongan pita oleh Kepala SMKN 1 Pringapus, serta didampingi oleh Ketua Agen Anti Perundungan yaitu Novaricha Kelas X DKV 4 dan ketua Koordinator P5 Bapak Ardi Sulistiya, S.Pd. Turut hadir sebagai tamu undangan yakni Bapak/Ibu Wakil Kepala Sekolah, Bapak Kapolsek Pringapus dan Bapak/Ibu Ketua Program Keahlian. Acara pembukaan diakhiri dengan menyanyikan jingle anti perundungan bersama-sama.

Gelar karya seni dibuka oleh penampilan memukau dari kelas X TO 1 dan dilanjutkan kelas X TO 2 dan seterusnya. Semua kelas menampilkan karya seni mereka, dibuka dengan penampilan yel-yel yang begitu bersemangat lalu dilanjutkan dengan drama, tari, puisi dan seni lainnya. Semua penonton terpukau dengan karya seni yang ditampilkan. Terkadang suasana menjadi sangat ramai dengan hiruk pikuk sorak sorai penonton, terkadang juga suasana menjadi sangat haru. Semua kelas tampil dengan karya seni masing-masing, make up dan costume yang serasi menambah kesempurnaan penampilan mereka. Semua kelas tampil dengan membawa satu misi bersama yaitu “SMKN 1 Pringapus melolak keras perundungan” dan deklarasi anti perundungan resmi ditandatangani oleh Kepala SMKN 1 Pringapus, Bapak /Ibu Wakil Kepala Sekolah, dilanjutkan dewan guru, agen anti perundungan dan seluruh siswa kelas X SMKN 1 Pringapus.

 

Penulis : Ajeng Virga, Divisi Digital Marketing SMKN 1 Pringapus

Editor  : Nurul Rahmawati, M.Pd., SMKN 1 Tuntang