Wayang Beling Narasikan Pembelajaran Diferensiasi  SMKN 11 Semarang

Jumat, 25 November 2022, bertepatan dengan hari guru nasional, SMK Negeri 11 Semarang mendapatkan kesempatan mengisi kegiatan Cabdin 1 Seneng Bareng. Selepas melaksanakan upacara bendera, guru dan karyawan berkumpul di ruang mini teater untuk menyaksikan sebuah tayangan drama teater, yang sudah disiapkan SMKN 11 Semarang untuk memeriahkan kegiatan Cabdin 1 Seneng Bareng. Kegiatan ini berlangsung melalui Zoom Meeting dengan peserta guru dari SMK, SMA, SLB dan juga dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan 1. Sambutan disampaikan oleh Kepala SMKN 11 Semarang, Drs. Luluk Wibowo, S.T., M.T. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Cabdin Pendidikan Wilayah 1, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kasi SMK, Bapak Andang. Dalam sambutannya, beliau mengajak seluruh pemirsa dari SMA,S MK dan SLB se-Cabdin I untuk menyaksikan penampilan dari SMKN 11 Semarang tentang keunggulan-keunggulan yang ada sebagai bahan referensi pengembangan sekolah.

SMKN 11 Semarang menayangkan drama teater berjudul “Kesandung Tresno” yang menyampaikan tema mengenai pembelajaran diferensiasi. Dalam teater kelas tersebut dimainkan oleh Diyarko, M.Pd. sebagai gareng, Sujinarto, M.Pd. sebagai Petruk, Slamet, S.Pd. sebagai Bagong, Drs. Luluk Wibowo, S.T., M.T. sebagai Cepot, Alfiyah, S.Pd. sebagai Cenil, Suparmi, S.Pd. sebagai simbok, dalang sekaligus penulis naskah yakni Antonius Bowo Wasono, S.Pd., S.IP., M.A., kameramen dan editing oleh peserta didik jurusan Multimedia di bawah asuhan Guntur Darnawan, S.Pd., M.Kom., Much. Hamrowi, S.Si., M.Kom. dan Muhammad Royani, S.Kom. Drama teater ini bisa disaksikan kembali melalui tautan berikut https://www.youtube.com/watch?v=z54ObOT-Y94&t=5s.

Drama teater dikemas dengan sentuhan komedi yang tetap menarasikan nilai-nilai dari gerakan sekolah menyenangkan. Pembelajaran berdiferensiasi memiliki inti yaitu pendidik harus menyadari bahwa siswa dan kebutuhannya pasti berbeda-beda. “SMKN 11 Semarang dengan budaya GSMnya yang sudah dibangun sejak 2019, terus mengembangkan pendekatan sehingga pembelajaran berdiferensiasi ini akan terus berjalan,” ucap Pak Luluk memperjelas makna yang disampaikan dalam drama teater tersebut. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi memberikan sebuah kebebasan bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya, sesuai kebutuhan masing-masing. Drama yang disiapkan oleh SMKN 11 Semarang menjadi sebuah hiburan dan sekaligus menerapkan pembelajaran yang memerdekakan siswanya.

 

Penulis       : Diyarko & Giwang, SMK Negeri 11 Semarang

Editor         : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang