KELAS BERSAMA JURUSAN TATA BUSANA SMKN 1 TUNTANG:  “BEDAH INDONESIAN FASHION TREND FORECASTING 2023/2024”

Mengawali semester genap 2022/2023 Jurusan Tata Busana mengadakan kelas bersama dengan tema “Bedah Indonesian Fashion Trend Forecasting 2023/2024.” Kelas ini diikuti oleh siswa-siswi Tata Busana SMK Negeri 1 Tuntang dari kelas X, XI dan XII. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 27 Januari 2023, berisi penyampaian materi, diskusi serta praktik pembuatan desain. Materi disampaikan oleh Anggita Fortuna Dewi, S.Pd. selaku guru Desain Busana SMKN 1 Tuntang. Materi yang disampaikan ialah Indonesian Fashion Trend Forecasting 2023/2024 dengan tema Co-Exist yang telah diluncurkan oleh Indonesia Fashion Chamber pada bulan November 2022 lalu. Tema diangkat dari kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia beberapa tahun terkahir. Hal ini mengubah kebiasaan, pandangan dan pola pikir masyarakat. Pandemi menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan yang memaksa mereka untuk berpikir bagaimana cara agar bisa bertahan hidup. Pandemi juga membuat masyarakat tergerak untuk saling membantu satu sama lain.

Terdapat empat subtema pada trend Co-Exist yaitu The survivors, The soul searchers, The saviors dan The self-improvers. The survivors terinspirasi dari situasi pandemi yang tak menentu sehingga mereka berupaya untuk bertahan di tengah keterbatasan dan kekurangan. Optimisme merupakan salah satu ciri dari subtren ini yang digambarkan melalui busana-busana reuse, renewal dan upcycle dengan nuansa vintage namun memiliki tampilan baru. Sedangkan The soul searchers merupakan subtren yang menggambarkan orang-orang mencari ketenangan, kedamaian, keseimbangan emosi dan keindahan suasana alam di pedesaan atau di tempat-tempat indah dan terpencil. Subtren ini memiliki ciri yang tidak berlebihan dengan gaya yang santai, lembut dan dekat dengan alam. Ciri khas lain dari subtren ini adalah menggunakan rustic craft atau kerajinan lokal yang dibuat secra sederhana. Kemudian untuk The saviors merupakan subtren ketiga dari Co-Exist yang menggambarkan keberanian, ketegaran, kemandirian dan inisiatif untuk membantu sesama yang kesulitan. Hal ini tergambar jelas dari desain busana lebih maskulin dengan warna-warna bernuansa abu-abu yang digambarakan dengan busana-busana praktis, multifungsi dan sportif. Terakhir, The self-improvers adalah subtren terakhir yang sangat menggambarkan kaum muda yang tumbuh di era digital yang selalu tertantang untuk meningkatkan kemampuan dan jati diri dengan mengeksplorasi dunia maya. Di sana mereka dapat menemukan realita baru yang bisa memenuhi kebutuhan dan melampaui keterbatasan dunia nyata. Desain yang ditampilkan pada subtren ini adalah busana yang fun, dramatis, futuristik yang mengarah pada eksperimental dengan warna- warna multigradasi.

Aristiani, S.Pd. selaku Ketua Kompetensi Keahlian Tata Busana SMKN 1 Tuntang mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena menambah pengetahuan siswa mengenai fashion trend dan nantinya ilmu yang didapatkan bisa diterapkan pada pembelajaran. Sehingga produk-produk yang dibuat siswa sesuai dengan trend yang sedang berlaku.” Selain itu siswa juga antusias mengikuti kegiatan ini. Muntiasih siswi kelas XI Tata Busana menyebutkan, “Kegiatan Bedah Indonesian Fashion Trend Forecasting 2023/2024 menambah pengetahuan saya sebagai siswa, apalagi fashion trend sangat penting di dunia busana sehingga harus selalu update.” Setelah kegiatan selesai diharapkan siswa-siswi Tata Busana dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan dalam pembuatan desain dan busana saat pembelajaran. Ke depannya kegiatan seperti ini akan terus dilakukan dan ditingkatkan tidak hanya mengenai fashion trend, namun hal-hal lain mengenai dunia fashion.

 

Penulis : Anggita Fortuna Dewi, S.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang

Editor  : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang