Kepala SMK Mataram Semarang bersama kepala SMK/SMA JATENG, Kupang, Bogor lainnya memenuhi undangan Edutrip ke sejumlah negara di Eropa, yakni Jerman, Belgia, Belanda, Swiss, Paris, Luxembourg, Lichtenstein, Italy dan Austria.
Kunjungan Kepala SMK Mataram Semarang itu sebagai bukti dimulainya benchmarking (penolok ukuran) pasca penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Global Katayst e.V Stuttgart – Jerman pada 11 November 2022 lalu. Dilanjut penandatanganan MOU dengan Pemerintah JERMAN area Black Forest, 7 Maret 2023.
Kunjungan tersebut dilakukan di sejumlah perusahaan mitra dan institusi seperti : WFöG (Welcome Center/institusi pemerintah Jerman); HFU (Hochschule Furtwangen University)- Germany; Universitas degli Studi di Milano (Uni Milan) – Italy.
Program itu berawal dari perkenalan dan saling sapa dengan seorang personel Prime Education, Keddy selaku Kepala Cabang Semarang Prime Education mitra ekslusif Global Katayst e.V Stuttgart-Jerman. Ia yang membagi informasi mengenai program Ausbildung di Jerman dan difasilitasi oleh Global Katayst e.V, sebuah asosiasi nirlaba (NPO) yang didirikan di Stuttgart – Jerman.
Anggota – anggotanya berasal dari berbagai negara dan latar belakang profesi berbeda-beda, yang secara sukarela berkomitmen untuk bekerja sama merumuskan event-event internasional di berbagai negara.
Asosiasi yang terdaftar resmi di kota Kornwestheim di negara bagian Baden-Württemberg ini bertujuan untuk membangun komunikasi, menjajaki kolaborasi masa depan, dan menjembatani kerja sama antar bangsa di bidang pendidikan, sosial, budaya, dan pariwisata.
“Program Ausbildung merupakan sebuah sistem pendidikan vokasi di Jerman yang menerapkan konsep On The Job Training,” jelasnya.
Peserta dapat kuliah dan bekerja dengan mendapatkan penghasilan tambahan antar Rp 16 sampai Rp 30 juta per bulannya sesuai bidang yang digeluti. Program ini membuka pintu kolaborasi dan sinergi agar lebih kuat dengan pemerintah Jerman untuk memberikan peluang studi dan bekerja bagi setiap tamatan SMK Mataram Semarang maupun lulusan dari sekolah lain di Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala SMK Mataram Semarang melakukan penandatanganan kerjasama pembukaan kelas Internasional bersama Director of Strategic Partnership Global Katalyst e.V Stuttgart-Jerman, Doddy Primanda Kadarisman.
Dengan demikian maka sejumlah peluang diperoleh SMK Mataram Semarang yakni : Perpustakaan bahasa Jerman, pengajar/guru bahasa Jerman, bantuan bagi para guru SMK Mataram Semarang agar dapat beasiswa full untuk lanjut studi S1, S2 dan S3 di seluruh negara, setiap tahun mengirim 1 orang pendidik/tenaga kependidikan ke Jerman dibiayai oleh pihak Global Katayst e.V.
“Selain itu yang lebih penting adalah SMK Mataram Semarang berkewajiban merekomendasikan 20 orang lulusan setiap angkatan untuk mengikuti program Ausbildung di Jerman, ” tutur Sugi.
Keberangkatan ke sejumlah negara di Eropa selama 10 hari, kata Sugi, mendapat izin resmi dan dukungan penuh dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Jawa Tengah dan Yayasan Pendidikan Mataram melalui Direktur Sekolah.
“Kami juga telah melakukan sosialisasi program Ausbildung ini kepada siswa kelas 10, 11 dan 12 pada tanggal 1 Desember 2022 dengan Director of Strategic Patnership Global Katalist e.V Stuttgart -Jerman, Doddy Primanda Kadarisman dilanjut Sosialisasi ke orangtua siswa dan mendapat apresiasi serta dukungan baik dari orang tua siswa maupun pengurus komite yang hadir” ungkap Sri Sugianto. Ia menegaskan, program Ausbildung bukan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Jerman melainkan sebuah peluang kuliah sambil kerja bagi lulusan SMK Mataram Semarang setiap tahun dan menariknya mereka diberi upah atas pekerjaan mereka setiap bulannya.
“Calon peserta Ausbildung hanya cukup menyiapkan biaya training bahasa Jerman dari level A-1 sampai B-2 selama 1.000 jam terlebih dahulu sebesar 20% sedangkan biaya administrasi keberangkatan dan akomodasi bulan pertama di Jerman, *80% ditalangi oleh pihak Global Katayst e.V,”* ungkapnya optimis. Ia berharap program ini dapat dimanfaatkan oleh setiap siswa-siswi maupun lulusan SMK Mataram Semarang setiap tahunnya guna meningkatkan wawasan dan kualitas diri tetapi juga memberikan citra baik bagi mutu pendidikan di Jawa Tengah.
Ia menambahkan, Sebagai SMK Pusat Keunggulan bidang hospitality, dirinya yakin mampu menyiapkan lulusan yang dapat bekerja dan berwirausaha dengan masa tunggu paling lama 1 tahun setelah lulus.
“Saya juga mengajak semua sekolah SMK-SMA Se Jawa Tengah ikut ambil Peluang ini untuk Mengantarkan Habibie Habibie Milenial go Jerman dan Pulang untuk Membangun Paradapan Indonesia Baru”.
“Terimakasih kepada bapak Kepala Cabang Dinas Wilayah I Provinsi Jawa Tengah, Direktur Sekolah Mataram, Prime Education dan Global Katayst e.V atas dukungannya hingga terwujud program Ausbildung ini,” pungkasnya.
Penulis : Humas SMK Mataram Semarang.
Editor : Annisa Erwindani, S.Pd., Guru SMA Islam Hidayatullah.
Komentar Pengunjung