“Macan Alaska” SMA Negeri 16 Meriahkan Pentas Hari Tari Sedunia 2023

Kali ini “Macan Alaska” (mama cantik alas karet)  Sanggar Pracawita SMA Negeri 16 Semarang tampil menawan di  Hari Tari Sedunia yang jatuh pada hari Sabtu, 29 April ini di di Taman Indonesia Kaya ( TIK ). Pagelaran akbar tersebut didukung oleh 400 penari dari 32 sanggar tari di Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Batang. 

Pagelaran bertajuk ‘’ Natan Kalpaloka’’ yang berarti “menari untuk dunia” ini merupakan prakarsa dari Dewan Kesenian Semarang bekerjasama dengan TIK. Acara dimulai dari  pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan dengan 3 sesi dan diakhiri dengan Talk Show dengan  dengan menghadirkan Mr. Maxence Joubert dari Alliance Francise (AF) Semarang. 

Salah satu Sanggar yang memeriahkan Hari Tari Sedunia adalah Sanggar Pracawita dari SMA Negeri 16 Semarang.  Dari Sanggar tersebut mengikutsetakan tiga jenis  tarian, dua tarian dari siswa yaitu Tari Gado gado Semarangan dan Tari Wono Pracawita sedangkan satu tari lagi Gambyong Pareanom yang pesertanya adalah ibu-ibu guru dan staf Administrasi. Berawal dari obrolan kami bahwa Dekase akan mengadakan  pagelaran tari dalam rangka hari tari sedunia, akhirnya kami  berani memutuskan ikut mendaftar. Kami berani mendaftar karena dari kami semua tidak ada yang punya dasar gerak dan tari, dan kami hanya punya semangat latihan.  kebetulan pelatih kami adalah guru Seni Budaya di sekolah kami  Yunik Ekowati, S.pd. M.Pd sekaligus panitia dari Dekase. 

Selama latihan kurang lebih dua minggu, belum pernah sekalipun kami bisa latihan komplit bersembilan. Kami latihan di sela-sela mengajar dan melaksanakan tugas administrasi bahkan ada beberapa rekan guru yang dinas luar.  Kadang ada kekhawatiran di antara kami, kompak tidaknya, hapal tidaknya dengan gerakan, apalagi saat kami harus membuat formasi sedangkan anggota kami tidak lengkap, sungguh sesuatu yang membuat kami agak khawatir. Tapi dengan semangat dan kekompakan dari kami, rasa khawatir tersebut semakin hilang, kami makin mantap ketika gladi bersih pada hari Jumat, 28 April 2023  kami bisa latihan secara komplit bersembilan dan kompak ketika harus latihan formasi. 

Kekompakan dan semangat kami ini juga tak lepas dari dukungan sepenuhnya dari Ibu Sri Wahyuni, S.Pd, M.Pd., selaku kepal SMA Negeri 16 Semarang. Beliau beberapa kali menunggu kami  latihan dan beliau mengatakan bahwa dengan ikut partisipasinya Sanggar Pracawita dalam kegiatan tersebut akan semakin terdengar suaranya. Harapan beliau ke depan Sanggar ini bisa semakin berkembang, dan bukan hanya tari saja tapi juga sebagai wadah untuk kegiatan seni yang lain.

Tibalah hari yang di nanti, kami datang ke sekolah. Bermake up bersama, saling membantu. Usai  make up kami berangkat ke TIK bersama sama dan  dijadwalkan untuk tampil pada jam 16.00 WIB. Kami sangat senang bisa berpartisipasi di Hari Tari Sedunia. Harapan kami tahun tahun mendatang masih bisa di beri kesempatan untuk tampil. Kami yang dari tidak bisa menari jadi bisa menari, hal yang membutuhkan konsentrasi, di mana kami harus selaras dalam gerak tangan, kaki, dan olah tubuh  dengan gamelan yang mengiringi. 

Kami sangat senang bisa berpartisipasi dalam pagelaran yang di gelar Dekase dan TIK Semarang dan berharap untuk tahun tahun mendatang kami bisa diberikan kesempatan untuk tampil, tentunya dengan tema yang berbeda. Dan kami tidak berhenti hanya dengan satu tarian saja kami beserta anak anak  akan terus berkarya di Sanggar Pracawita. Kami adalah Macan Alaska, Mama Mama Cantik Alas Karet ( karena sekolah kami dekat dengan Alas Karet ).

Penulis : Sri Sumiyati, S.Pd., Guru SMA Negeri 16 Semarang.

Editor   : Annisa Erwindani, S.Pd., Guru SMA  Islam Hidayatullah