P5 Kewirausahaan SMANSABRI: Workshkp Karakter Kewirausahaan bersama Artomoro Grup

Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di semester genap ini, SMAN 1 Bringin mengambil salah satu tema yaitu Kewirausahaan. PIC dari kegiatan ini yaitu Ibu Devi Risna Ariyana, S.Pd., selaku Guru PKWU di SMAN 1 Bringin. Beliau telah melakukan pembentukan panitia kegiatan P5 Kewirausahaan ini dan telah menyusun rangkaian kegiatan yang sudah mulai berjalan satu persatu.

Salah satukegiatan yang dilakukan adalah Workshop “Karakter Kewirausahaandengan mengusungsub tema Grow Up To Be More Than Enterpreneur. Pada kegiatan workshop kali ini SMAN 1 Bringin mendatangkan narasumber dari salah satu produsen keripik sayur yang paling terkenal di Boyolali yaitu Artomoro Grup dengan Ibu Tanti sebagai Narasumber yang merupakan pemilik dari Artomoro Grup.

Artomoro merupakan salah satu UMKM di Kabupaten Boyolali yang bergerak di bidang makanan. Khususnya memproduksi keripik. Artomoro beralamat di Jalan Baru Banjarejo RT 4/RW 6, Kaligentong, Kecamatan Gladagsari. Artomoro berdiri sejak tahun 2008. Dahulu, Artomoro hanya memproduksi keripik singkong dan keripik pisang. Namun, seiring berjalannya waktu Artomoro mengeluarkan inovasi untuk memproduksi keripik sayur. Produk keripik sayur yang diproduksi oleh Artomoro diantaranya keripik tomat, keripik pare, keripik labu siam, keripik wortel, keripik bayam, keripik waluh dan masih banyak lagi. Dalam workshopnya ini, Ibu Tanti selaku pemilikArtomoro menjelaskan kenapa memilih bisnis makanan, dikarenakan beberapa hal yaitu dapat memanfaatkan hasil tani masyarakat sekitar, unik dan beda dari yang lain sehingga menjadi daya tarik tersendiri, makanan adalah salah satu kebutuhan primer manusia, dan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat keripik mudah didapatkan.

Ibu Tanti sebagai pemilik Artoromoro menjelaskan pula bahwa dalam berbisnis banyak sekali permasalahan-permasalahan yang muncul saat memulai usah produksi keripik sayur. Mulai dari permasalahan ekonomi dalam proses produksi hingga permasalahan dengan lonsumen. Misalnya, kekurangan modal, bahan baku rusak atau tidak bisa dipakai, menghadapi berbagai karakter konsumen dan masih banyak lagi. Ibu Tanti menjelaskan juga bahwa kuncinya adalah sabar dan tekun untuk menghadapi masalah hingga menemukansolusi terbaik agar bisnis tetap berjalan. Peluang bisnis yang dijalankan oleh Artomoro ini mulai bermunculan, meningkatnya penjualan dan UMKM Artomoro ini dikenal oleh masyarakat luas. Berbagai kerjasama mulai terbentuk dari berbagai pihak, dan penjualanonline pun dapat terlaksana.

Menurut Ibu Tanti, karakter kewirausahaan itu terdiri dari kreativitas untukmelahirkan sesuatu yang baru sehingga muncul inovasi dalam berbisnis, profesionalisme yang harus dimiliki oleh semua pengusaha, perilaku terhadap karyawan dan klien sangat membantu mengembangkan budaya organisasi, berani mengambil risiko sangat penting bagi wirausahawan, tanpa keinginan untuk menjelajahi yang tidak diketahui, seseorang tidak dapat menemukan sesuatu yang unik, perencanaan strategi yang dilakukan sebelum memulai usaha agar mampu membuat struktur dan cara tentang bagaimana mencapai tujuan. Selama covid-19 yang lalu, Bu Tanti menuturkan bahwa penjualan keripik mengalami penurunan sehingga mengakibatkan perekonomian juga menurun, keterbatasan mobilitas demi kelancaran produksi juga menjadi salah satu faktor turunnya ekonomi dalam usaha ini karena kesulitanmencari bahan baku selama covid-19 sehingga proses produksi tertunda.

Harapan dari workshop ini yaitu agar siswa-siswi SMAN 1 Bringin bisa termotivasi untuk menjadi wirausaha seperti Ibu Tanti pemilik Artomoro Grup.

Penulis : Meilita Nindyasari, S.Pd., Guru SMA Negeri 1 Bringin.

Ediror   : Annisa Erwindani, S.Pd., Guru SMA Islam Hidayatullah.