Menjadi Remaja Hijrah di Tahun Hijriah

Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam. Peristiwa tersebut mengingatkan kita pada sejarah hijrahnya Nabi Muhammad Sallahu ‘Alaihi Wasallam dari Kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Ada banyak cara yang dapat dilakukan seorang muslim dalam memperingati peristiwa penting tersebut.

Untuk menyambut tahun baru Islam 1445 Hijriah, ROHIS SMA Islam Hidayatullah (SMAHA) mengadakan Talkshow. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Juli 2023 tersebut diikuti oleh seluruh siswa kelas XI dan XII di aula. 

Kegiatan diawali dengan pembacaan Quran oleh Aditya Ramanda (XII MIPA 1) serta saritilawah oleh Muhammad Hanif Rais (XII MIPA 1). Tak lupa, ROHIS juga memberikan penampilan memukau  berupa sand painting oleh Alisha Rahma (XII MIPA 2), yang berisikan pesan tersirat terkait  kehidupan dan tantangan remaja di masa kini.

Kepala SMAHA, Ibu Etik Ningsih, S.Pd., dalam sambutannya mengajak seluruh peserta talkshow untuk menjadikan peringatan Tahun Baru Islam ini sebagai momentum agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik. “Saya berharap siswa SMAHA bisa mengawali Tahun Baru Hijriyah ini dengan motivasi yang tinggi untuk belajar dan berbenah diri. Mari kita semua tingkatkan iman dan takwa”, tambah Bu Etik.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi talkshow. Bapak Adi Dinardinata, S.Pdi. M.Psi., hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini. Beliau merupakan dosen fakultas psikologi Universitas Diponegoro Semarang. Melalui tema “Let the Generations to Be Thoughtful”, Bapak Adi mengupas masalah seputar remaja yang saat ini sedang viral, salah satunya yaitu pergaulan bebas. “Dalam ilmu psikologi terdapat istilah ‘semakin dilarang semakin dilakukan’, jadi dalam menghadapi pergaulan remaja yang ada kita perlu berhati-hati. Ingat bahwa setiap yang kita lakukan ada konsekuensinya. Manusia punya insting seksual yang bergerak di bawah kesadaran. Alam itu keras dengan insting seksual yang tidak  dilakukan pada waktu dan tempat yang tidak sesuai. Untuk itu, sebagai remaja penerus bangsa, kalian harus bisa mengendalikan insting”, tambah Bapak Adi.

 Bapak Adi mengajak seluruh peserta talkshow untuk bisa “menjinakkan” insting yang ada di dalam diri masing-masing. Beliau memberikan tips agar seseorang bisa menjinakkan instingnya. Pertama, biasakan mengobrol dengan orang terdekat kita. Jangan gunakan kesempatan mengobrol untuk asik sendiri atau bermain gadget. Kedua, mainkan peran yang kita miliki, karena setiap orang pada hakikatnta memiliki peran masing-masing. Ketiga, bangun hubungan saling membantu, dengan begitu kita akan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.

Penulis : Annisa Erwindani, S.Pd., Guru SMA Islam Hidayatullah.