Pesan Ganjar Dihadapan Guru PPPK, Jadilah ASN yang Bermartabat dan Berintegritas.

Semarang – Senin, 24 Juli 2023 diadakan  acara Penyerahan SK Pengangkatan, Pelantikan dan Pengambilan Sumpah  / Janji Jabatan PPPK Formasi Tahun 2022 di GOR Jatidiri Semarang. Acara  diawali oleh sambutan Asisten Administrasi Sekda Provinsi Jawa Tengan yaitu Muhammad Arif Sambodo, SE, M.Si.

Sebanyak 4.515 PPPK dari berbagai formasi jabatan telah menerima SK Pengangkatan yang menandai dimulainya tugas mereka sebagai bagian dari aparatur pemerintahan. Adapun jabatan yang tercakup dalam formasi PPPK Tahun 2022 jabatan funsional guru sebanyak 4.278 orang, termasuk 9 diantaranya adalah guru SMKN 10 Semarang.

Aprilia Dwi Asriani, S.Pd salah satu guru SMKN 10 Semarang  yang menerima SK pengangkatan ini. Dengan penuh semangat dan keyakinan, ia menyampaikan harapannya untuk memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan dan ikut berperan aktif dalam pembangunan generasi penerus bangsa. “Saya berharap dapat terus mengembangkan kualitas pendidikan di SMKN 10 Semarang dan turut berperan dalam menciptakan generasi yang cerdas, berkarakter, serta siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar Aprilia Dwi Asriani.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan kegiatan pengadaan CASN  dengan selalu memperhatikan integritas dan komitmen serta keberlangsungan seleksi yang adil juga transparan. Dengan melihat proses seleksi yang tersebut, diharapkan seluruh ASN yang sudah terpilih dan lolos seleksi serta dilantik dapat memenuhi kebutuhan di pemerintah provinsi jawa tengah dan menjadi ASN yang berkompeten dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam  melayani masyarakat dan mengemban amanah yang telah diberikan. Adapun ASN yang telah dilantik selanjutnya akan diberikan pembekalan dan pelatihan guna mempersiapkan diri dalam menjalankan tugas sebagai Abdi Negara.

Dalam Penyerahan SK Pengangkatan PPPK Guru Formasi Tahun 2022, Gubernur Ganjar Pranowo berpesan Bonus demografi merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh suatu negara ketika jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif. Indonesia saat ini menghadapi fenomena ini, dimana anak-anak dan generasi muda memiliki peran penting untuk memastikan bonus demografi ini dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara.

Dalam menghadapi bonus demografi, penting bagi negara untuk memberikan perhatian khusus pada pendidikan. Salah satu langkah penting adalah dengan mendorong anak-anak untuk belajar bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa Korea. Kemampuan berbahasa asing akan membuka peluang yang lebih luas bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan global dan bersaing di pasar internasional. Penguasaan bahasa asing juga dapat meningkatkan akses terhadap informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber, yang akan membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia negara.

Namun, tidak hanya pendidikan yang menjadi fokus utama, tetapi juga pentingnya menjaga integritas dalam segala aspek kehidupan, terutama dalam pemerintahan. Integritas menjadi kunci penting dalam menangkal perilaku korupsi, pungli, dan gratifikasi yang dapat menghambat kemajuan negara. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani publik dengan baik adalah tujuan bersama yang harus dijaga oleh seluruh aparatur sipil negara (ASN).

Satu di antara beberapa cara untuk menjaga integritas adalah dengan tidak bergabung dalam kelompok organisasi yang memiliki ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara adalah fondasi yang tidak boleh diganti. Oleh karena itu, penting bagi ASN dan generasi muda Indonesia untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam karakter dan sikap mereka, sebagai cerminan dari dedikasi mereka dalam menerapkan nilai-nilai kebangsaan.

Selain itu, etika, kesusilaan, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat dan agama juga harus senantiasa dijunjung tinggi. ASN dan generasi muda harus memastikan bahwa tindakan dan perbuatan mereka selalu sejalan dengan nilai-nilai yang berlaku, sehingga dapat memberikan contoh yang baik bagi masyarakat dalam berinteraksi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Selanjutnya, dalam pencegahan praktek kolusi, korupsi, dan nepotisme, ASN dan generasi muda juga harus berperan secara proaktif. Menghindari tindakan yang melibatkan praktik-praktik tersebut merupakan langkah konkret untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan keadilan dalam pelayanan publik.

Dalam menghadapi tantangan bonus demografi dan upaya menjaga integritas, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan seluruh elemen masyarakat sangatlah penting. Pendidikan yang bermutu dan penerapan nilai-nilai kebangsaan sejak dini akan membentuk generasi muda yang lebih siap menghadapi masa depan, sementara penerapan integritas dalam pemerintahan akan menciptakan lingkungan yang lebih transparan dan akuntabel.

Dengan upaya bersama dalam menghadapi tantangan ini, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi bonus demografi dan menghadirkan masa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyatnya. Integritas dan semangat untuk terus belajar dan berinovasi adalah kunci sukses dalam mencapai cita-cita bersama menuju kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Diakhir sambutannya, Ganjar Pranowo menyampaikan selamat bekerja, segera menyesuaikan dengan lingkungan baru. Mari kita wujudkan bersama ASN yang bermartabat dan berintegritas.

Penulis : Aprilia Dwi Asriani, S.Pd, Guru PPPK Matematika SMKN 10 Semarang