Senin, 31 Juli 2023, di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah diadakan Lokakarya Mendongeng Berbasis Kearifan Lokal yang diadakan oleh Komunitas Satupena Kabupaten Semarang. Kegiatan ini dimulai pukul 09.30 – 14.30 WIB. Enam orang siswa SMK Kanisius Ungaran ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Pada kesempatan itu pula, Bapak Gunoto Sapari, Ketua Satupena Jawa tengah mengukuhkan pengurus Satupena Kabupaten Semarang yang diketuai oleh Ibu Tirta Nursari, seorang penulis yang cukup ternama di Kabupaten Semarang.
Setelah acara pengukuhan pengurus Satupena Kabupaten Jawa Tengah, Lokakarya Mendongeng Berbasis Kearifan Lokal dengan narasumber WIwien Wintarto, seorang penulis yang sudah menerbitkan puluhan buku dengan muatan kearifan lokal di dalam bukunya.
Mendongeng berbasis kearifan local dipilih sebagai topik lokakarya karena perlu disadari bahwa dongeng (cerita anak) jarang ada, apalagi dongeng yang berbasis kearifan lokal, misalnya asal-usul Kabupaten Semarang, asal-usul nama makanan di Kabupaten Semarang, mengapa suatu tempat diberi nama yang berbeda dari tempat yang lain, dan sebagainya.
Banyak anak kecil yang kekurangan bahan bacaan tentang budaya daerah tempat mereka tinggal. Seakan-akan mereka kurang mengenal daerah tempat mereka tumbuh dan berkembang dengan baik dikarenakan memang ketersediaan buku tentang sejarah daerah atau cerita yang jumlahnya sangat terbatas.
Cara membuat dongeng anak:
- Mulailah dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh anak, kemudian diceritakan dengan bahasa anak yang kita dengar sehari-hari.
- Ada tokoh baru atau unsur fiksi yang ditambahkan kepada sejarah yang nyata sehingga bisa menjadi cerita yang menarik.
- Bisa juga dongeng ditulis secara klasik tentang masa lalu, tentang terjadinya suatu tempat, makanan daerah, atau tarian khasnya daerah kita.
- KKPK adalah buku yang ditulis olwh anak-anak dan untuk anak-anak.
- Untuk menarik perhatian para genZ, maka dari 1 produk buku dikelilingi produk-produk masa kini misalnya video, playbook, short video, audio podcast dll.
- Cara untuk mengatasi writer’s block: buatlah sinopsis cerita utuh dari awal hingga akhir, atau lakukan hobi yang lain sehingga merasa fresh dan bisa mendapat ide untuk melanjutkan cerita kita.
- Penulis seyogyanya bisa belajar dari siapapun sehingga penulis segala usia bisa menulis dongeng dan menerima/membaca dongeng dari sesama penulis sehingga sebuah buku dongeng bisa diterima dan dinikmati oleh semua usia.
Di akhir Lokakarya ini, para peserta akan dibuatkan satu grup WA dan akan membuat satu cerita berbasis kearifan lokal di daerahnya masing-masing. Harapannya cerita-cerita yang terkumpul akan dijadikan buku dan menambah jumlah buku cerita untuk anak yang jumlahnya masih sangat terbatas saat ini.
Bagi SMK Kanisius Ungaran khususnya, enam perwakilan siswa tersebut dapat mengenal dunia kepenulisan dan bisa mengembangkan bakatnya di dunia tulis menulis. Dengan mengikuti Lokakarya ini, siswa dapat memahami tentang cerita anak (dalam hal ini dongeng) dengan baik dan bisa turut serta menuliskan sebuah cerita untuk memperkaya cerita anak bertema kearifan local di Kabupaten Semarang.
Penulis : F. Maya Ekasari Wulandari, S.Pd. Guru SMK Kanisius Ungaran.
Editor : Annisa Erwindani, S.Pd. Guru SMA Islam Hidayatullah.
Komentar Pengunjung