Workshop Penguatan Budaya Kerja Industri SMKN 3 Semarang, Sekolah Pusat Keunggulan

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang dan  diwariskan kepada generasi selanjutnya. Budaya terbentuk dari 7 unsur (unsur bahasa, religi, sistem pengetahuan, kemasyarakatan, peralatan hidup dan teknologi, mata pencaharian, dan kesenian). Budaya menunjukan identitas suatu bangsa. Karena budaya merupakan keseluruhan dari pola perilaku yang dikirim melalui kehidupan sosial, seni, agama, kelembagaan, dan segala hasil kerja serta pemikiran manusia dari kelompok manusia. Budaya kerja merupakan sebuah konsep yang mengatur kepercayaan, proses berpikir, serta perilaku karyawan yang didasarkan pada ideologi dan prinsip suatu organisasi. Budaya kerja tidak akan muncul dengan sendirinya, tetapi dibentuk dengan melalui proses terkendali yang melibatkan sumber daya manusia beserta seluruh perangkat pendukungnya. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 464/M Tahun 2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan, bahwa SMKN 3 Semarang ditetapkan sebagai salah satu pelaksana Program SMK PK dan mendapatkan bantuan kembali dalam program SMK Pusat Keunggulan Skema Reguler Lanjutan Tahap 1 tahun 2023.

Sebagai wujud implementasi tersebut maka pada hari Kamis, 3 Agustus 2023, SMKN 3 Semarang mengadakan kegiatan Workshop Penyelarasan Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja dengan topik Budaya Kerja di Industri. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan 50 guru dan karyawan SMKN 3 Semarang dengan Narasumber dari Direktur Utama PT. Pola Dwipa Semarang, Bapak Ir. Drs. H. Sunarto, M.T. Dalam paparannya Bapak Ir. Drs. H. Sunarto, M.T., menegaskan kembali pentingnya profesionalisme, etika dan etos kerja dalam keseharian. Beliau menyinggung perbedaan mendasar antara profesi, profesionalisme, profesionalitas, dan profesionalisasi. Penjelasan yang menarik saat beliau menguraikan etos kerja dari beberapa negara maju di antaranya Jepang, Korea Selatan dan Jerman. Di akhir paparan beliau membagikan formula etos kerja guna mewujudkan budaya kerja unggul yakni pertama, kerja adalah rahmat ‘Aku bekerja tulus penuh syukur.’ Kedua, kerja adalah amanah ‘Aku bekerja dengan penuh tanggungjawab.’ Ketiga, kerja adalah panggilan ‘Aku bekerja tuntas penuh integritas.’ Selanjutnya, kerja adalah aktualisasi ‘Aku bekerja keras penuh semangat.’ Kemudian, kerja adalah ibadah ‘Aku bekerja serius penuh kecintaan.’ Lalu, kerja adalah seni ‘Aku bekerja cerdas penuh kreativitas.’ Berikutnya, kerja adalah kehormatan ‘Aku bekerja tekun penuh keunggulan.’ Terakhir, kerja adalah pelayanan ‘Aku bekerja sempurna penuh kerendahan hati.’ Terima kasih kami haturkan kepada Bapak Ir. Drs. H. Sunarto, M.T., yang berkenan memberi paparan dan sharing knowledge terkait budaya kerja di tempat industri. Semoga meresap dalam sanubari dan segera mengaktualisasi dalam perilaku sehari-hari.

 

Penulis : Humas SMKN 3 Semarang

Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Bawen