SMAN 16 Semarang Selenggarakan FGD: Hentikan Perundungan, Budayakan Menyayangi & Menghargai

SMA Negeri 16 Semarang menyelenggarakan Forum Group Disscusion (FGD) dengan tema ‘Hentikan Perundungan, Budayakan Saling Menyayangi dan Menghargai’ pada Kamis, 17 Oktober 2023, mengundang narasumber-narasumber yang menarik. Meskipun disengat terik matahari, seluruh warga SMA Negeri 16 Semarang berkumpul di lapangan dengan penuh semangat karena tema tersebut sangat menarik dan berhubungan dalam hidup sehari-hari, bagi para guru, karyawan, terlebih peserta didik. Acara dibuka dengan sambutan oleh Ibu Sri Wahyuni, M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 16 Semarang yang memberikan pemahaman bagi peserta didik akan pentingnya menyayangi dan menghargai sesama manusia. Beliau berharap agar dalam acara ini, SMA Negeri 16 Semarang dapat menjadi sekolah yang lebih aman dan nyaman bagi siapapun yang datang dan belajar. Diskusi ini diawali dengan materi tentang perundungan dalam aspek psikologi yang dijelaskan dengan menarik oleh Bapak Imam Setyawan, S.Psi., M.A., merupakan dosen dari Universitas Negeri Diponegoro, Semarang. Para guru, karyawan dan peserta didik mendengarkan penjelasan tentang aktivitas yang dikategorikan perundungan, yaitu disengaja untuk menyakiti, dilakukan berulang-ulang dan terdapat perbedaan kekuasaan. Setelah penjelasan materi, peserta FGD dan Bapak Imam Setyawan dibantu rekan Ibu Vita memandu diskusi. Dea Anindita dari kelas XII MIPA 3 dan Raka Satria dari kelas XII MIPA 1 menanyakan beberapa hal yang menjadi bahan diskusi bersama. Oleh karenanya, terjadi diskusi yang menarik dan hidup, karena diangkat dari permasalahan yang benar-benar dialami oleh peserta didik. Tidak mau ketinggalan, bapak ibu guru juga menanyakan hal-hal yang menjadi pergulatan dalam dinamika kelas bersama peserta didik.

Dalam sesi selanjutnya, para peserta FGD mendengarkan materi dari Kompol Kholid Mawardi, S.H., M.H. selaku Kapolsek Mijen yang menjelaskan materi perundungan dalam aspek hukum. Beliau menyatakan meskipun para pelaku di bawah 17 tahun belum dapat diberikan hukuman penjara, sebaiknya para peserta didik tetap menjaga diri agar menjauhi kriminalitas untuk menata masa depan yang baik. Beliau juga menceritakan pengalaman dalam pendidikan menjadi polisi, begitu banyak hal yang sulit untuk dilalui namun tetap berusaha menjadi pribadi yang kuat sehingga nantinya dapat menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Sama seperti sesi sebelumnya, beberapa peserta didik menanyakan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber. Setelah sesi berakhir, para peserta didik mengerjakan rangkuman diskusi secara pribadi dan membuat poster anti perundungan secara berkelompok. Pada akhir sesi, peserta didik juga menambah keseruan dengan mendengarkan persembahan beberapa lagu dari Rengganis kelas X-6 dan Basilius dari kelas X-1 serta dari beberapa peserta didik lainnya yang mengajak budaya menyayangi dan menghargai sesama teman.

 

Penulis : Sesilia Adhi Wahyu Utami, S.Pd., Guru SMAN 16 Semarang

Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang