Sukacita SMAN 16 Menerima Penghargaan Sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional 2023

Penghargaan biasanya diberikan kepada perorangan, kelompok, instansi negeri maupun swasta atas prestasi atau keberhasilan tertentu yang memang layak menerima sebagai bentuk terimakasih atas keikutsertaan suatu program tertentu. Mendapat penghargaan adalah peristiwa yang sangat menggembirakan bagi setiap manusia terlebih penghargaan itu dari pemerintah yang memang benar-benar diselenggarakan secara khusus. Penghargaan sebagai sekolah adiwiyata adalah program pemerintah guna mendukung keikutsertaan warga sekolah terlibat langsung melestarikan lingkungan hidup dan cinta kebersihan di sekitarnya yang mengimbas ke dalam keluarga dan masyarakat luas. SMAN 16 Semarang mendapatkan penghargaan itu sesuai doa dan harapan warga sekolah, serta sangat mensukacitakan seluruh keluarga besar SMAN 16 Semarang mengingat banyak sekolah yang mengikuti kegiatan ini berkali-kali sebagai peserta namun tetap belum bisa sampai ke Nasional. Ini hal yang sangat mensukacitakan SMAN 16 karena mengikuti sekali langsung lolos ke tingkat nasional.

Penyelengaraan pemberian penghargaan adiwiyata tingkat nasional dilaksanakan di Jakarta di Auditorium Dr. Ir Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti tanggal 16 dan 17 Oktober 2023, diserahkan oleh menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan didampingi oleh mentri Pendidikan dan Kebudayaan. Tempat yang sangat megah dan luas dapat menampung ribuan pendatang, karena saat itu didahului dengan penyerahan sekolah adiwiyata mandiri sejumlah 134 sekolah dan adiwiyata nasional 417, dari 134 sekolah adiwiyata yang mandiri ada 20 sekolah adiwiyata mandiri yang terbaik sehingga mereka mendapatkan panel tenaga surya. Diawali di hari Senin dengan acara talkshow mengambil tema ‘Peran Para Pihak Dalam Mendukung Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah.’ Acara diikuti secara umum tidak hanya penerima penghargaan saja dan cukup seru dengan banyaknya penanya dan disambut dengan jawaban yang sangat tepat, baik oleh pemateri dari  Kementrian LHK pusat maupun pemateri yang dari mitra Kementrian LHK pendukung adiwiyata. Selain itu ada pameran dan coaching clinic Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup. Puncak acara di hari Selasa yaitu penyerahan penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri maupun Nasional yang berjumlah 551 sekolah negeri dan swasta. Kota Semarang ada tiga sekolah yang menerima penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional yaitu SMA Karang Turi, SMAN 16 Semarang dan SMPN 13 Semarang.

Dari 417 penerima sekolah yang menyandang adiwiyata nasional, dari Aceh sampai Merauke satu persatu menaiki panggung untuk berjabat tangan kepada para petingi negara yang sudah siap di podium. Salah satunya adalah SMAN 16 Semarang, diwakili oleh Kepala Sekolah. Dengan langkah percaya diri dan bangga serta penuh keharuan memasuki podium dan menjabat tangan ibu Siti Nurbaya selaku mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dilanjutkan wakil dari mentri Pendidikan dan Kebudayaan kemudian ketua panitia penyelenggara. Merupakan pengalaman tersendiri dalam hidup bagi para penerima penghargaan itu. Penghargaan sekolah adiwiyata bukanlah kemenangan atas lomba yang dilakukan oleh sekolah yang bersangkutan, melainkan anugerah karena para penerima penghargaan Adiwiyata dinilai telah berhasil menerapkan praktik-praktik baik dan perilaku ramah lingkungan hidup di sekolah dan sekitar sekolah. Dalam pelaksanaannya, mereka juga melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS). Sehingga melalui penghargaan yang diberikan, sekolah tersebut dapat membudayakan kehidupan yang mencintai lingkungan dengan aksi-aksi nyata yang dilakukan dari peduli kebersihan, peduli energi, menggunakan kebiasaan hidup yang ramah lingkungan dan mengimbaskan pada lingkungan sekitar serta terbawa ke kehidupan keluarga. Dari kebiasaan ini harus menjadi kebiasaan hidup yang sudah mendarah daging di dalam kehidupan seluruh keluarga besar SMAN 16 Semarang. Sebagai penerima penghargaan, SMAN 16 Semarang tidak cukup sampai di sini melainkan  harus bisa meningkatkan ke arah mandiri minimal mempertahankan pemberian anugrah sebagai sekolah adiwiyata mandiri tiga tahun setelah penerimaan adiwiyata nasional. Sehingga upaya hidup berdampingan dengan alam yang ramah harus selalu melekat di keseharian seluruh warga SMAN 16 Semarang.

 

Penulis : Trini Sri Sugiyanti, S.Th., Ketua Adiwiyata SMAN 16 Semarang

Editor   : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMK 1 Tuntang