Kamis, 16 November 2023, SMK Bina Nusantara Semarang mengadakan Gelar Karya Projek Profil Pelajar Pancasila atau disingkat P5 dengan dua tema yaitu “Bhineka Tunggal Ika” dan “Kearifan Lokal.” Gelar karya ini diikuti oleh seluruh siswa kelas X sebanyak 121 siswa dan 131 siswa dari kelas XI. Judul projek yang diangkat dalam gelar karya kelas X yaitu “Busana Daerah Indonesia Sebagai Simbol Kebanggaan Bangsa” dan “Kreativitas Milenial Dalam Melestarikan Kuliner Lokal” oleh siswa kelas XI. Acara ini dibuka sekaligus diresmikan oleh Kepala SMK Bina Nusantara Semarang, Ari Dwi Handoko, S.Pd. Dalam sambutannya beliau menyambut baik adanya projek P5 karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kapasitas dan membangun karakter luhur yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, mengajak siswa menghargai keragaman budaya dan bangsa, dan belajar tentang budaya serta tradisi dari berbagai daerah di Indonesia.
Projek dengan judul Busana Daerah sebagai simbol kebanggaan bangsa merupakan projek bertemakan Bhineka Tunggal Ika di mana siswa diajak untuk melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia khususnya busana daerah atau pakaian adat dengan melakukan pagelaran busana adat nusantara. Projek tersebut sekaligus sebagai bentuk partisipasi peran siswa sebagai generasi muda dalam melestarikan budaya dan memperkenalkan keanekaragaman busana adat yang ada di Indonesia. Setiap siswa memiliki peran dalam pagelaran busana adat ini, selaian ada yang bertugas sebagai model peraga, siswa lain menjadi narator dalam menjelaskan unsur-unsur busana adat selama pagelaran berlangsung. Hal menarik juga sempat ditampilkan yaitu ada kelompok siswa dari kelas X yang tidak hanya menampilkan peragaan busana adat namun juga kesenian lokal yaitu tarian adat Sinanggar Tullo dari suku Batak Sumatara Utara dan kesenian reog dari Ponorogo, Jawa Timur. Ragam busana adat yang ditampilkan meliputi busana adat dari Bali, Maluku, Jawa Timur, Betawi-Jakarta, Jogjakarta, Suku Dayak-Kalimantan. Antusiasme partisipasi para siswa sangat tinggi yang terlihat pada saat persiapan maupun saat pelaksaan gelar karya berlangsung.
Sementara antusiasme siswa kelas XI pun juga terlihat pada saat persiapan dan saat pelaksanaan gelar karya “Kreativitas milenial dalam melestarikan kuliner lokal.” Projek tersebut merupakan projek yang mengajak siswa untuk berpartisipasi melestarikan kuliner lokal nusantara dengan menggali pengetahuan dan menyajikannya melalui pameran kuliner nusantara. Ragam kuliner nusantara yang disajikan sangat beraneka macam di antaranya Pempek Palembang, Sriwut Jogja, Nasi Pecel Madiun, Tahu Aci Tegal, Jamu Kunir Asem Jawa Tengah, Nasi Bakar Sunda, Dawet Banjarnegara, Es Kuwud Bali, Tahu Petis Semarang, Siomay Bandung, dan masih banyak lagi lainnya. Projek kuliner nusantara ini selain bertujuan melestarikan warisan nusantara juga melatih jiwa kewirausahaan siswa di mana produk yang dipamerkan juga harus bisa dijual. Para siswa sangat bersemangat mengikuti gelar karya walaupun turun hujan. Salah seorang siswa Jaazi Saafiah KN dari kelas XI AKL mengatakan, “Saya sangat senang sekali bisa ikut projek P5. Saya menjadi lebih tahu kekayaan kuliner nusantara yang ada dan saya bisa berlatih berwirausaha.” Selain itu Salwa Zauhra Mumtazah dari X TSM sebagai model dalam pagelaran busana adat Jogjakarta mengungkapkan sangat senang bisa berpartisipasi dalam projek ini. Dia menjadi tahu bahwa ternyata busana adat pada suatu daerah memiliki makna tertentu yang diwakili dari simbol-simbol pada busana dan pelengkap busana yang dipakai. Dia menjadi semakin bangga menjadi bagian dari generasi Indonesia yang nantinya menjadi generasi pewaris kekayaan budaya bangsa.
Penulis : Septi Muslikhah, S.Pd., Guru SMK Bina Nusantara Semarang
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Komentar Pengunjung