Guru SMKN 4 Semarang ikuti Diseminasi School Leadership Workshop  untuk membangun  Ketangguhan di Era Merdeka Belajar

Mengubah model pembelajaran  teacher center menjadi student center merupakan tantangan guru di masa merdeka mengajar, Sangat dibutuhkan pemimpin pembelajaran yang memiliki ketangguhan (resilience) dalam menghadapi perubahan tersebut. Membuka kesadaran pola berpikir yang groth mindset adalah langkah awal, Kita tidak bisa menyatukan mindset jika kita tidak berefleksi dan berkesadaran secara individu untuk migrasi dari old mindset ke growth mindset.

Materi itu disampaikan pada acara diseminasi school leadership workshop oleh Ice Faulia, S.Pd,.M,Si sebagai salahsatu peserta School Leadership Workshop Batch 7 Run 13 yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek kerjasama dengan National Institute of Education (NIE) Singapura. Dimana sebagai Rencana Tindak Lanjut dari kegiatan Workshop tersebut adalah pengimbasan kepada rekan guru baik ditingkat program keahlian, sekolah maupun eksternal sekolah. Acara  diseminasi tersebut pada tanggal 18 November 2023 bertempat di Bengkel Teknik Elektronika SMKN 4 Semarang, jalan Pandanaran 2 No 7 Semarang, dihadiri oleh 19 guru program keahlian yang terdiri dari guru kejuruan dan guru umum, mulai pukul 08.00 sampai dengan 11.00 WIB, Acara berlangsung lancar dengan saling berbagi dan berefleksi.

Diseminasi tentang School LeaderShip Workshop meliputi Leading Resillience, Leading Change, Leading Strategically dan Leading Inovationserta Reflection dan Best Practice dalam penerapan pembelajaran yang mengikuti kurikulum merdeka yaitu Student Center dengan model pembelajaran Student Centered Learning sebagai suatu model, metode atau pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa atau peserta didik sebagai pusat dari proses belajar mengajar, sehingga akan mengembangkan minat, motivasi, dan kemampuan individu menjadi lebih aktif, kreatif dan inovatif serta bertanggung jawab terhadap proses belajarnya sendiri. Model pembelajaran SCL memberikan otonomi, pengelolaan pilihan materi dan pendekatan pembelajaran yang lebih baik bagi siswa, sehingga karakteristik utama dari SCL adalah input dari siswa, di antaranya dengan materi, cara dan waktu pembelajaran. Pendekatan pembelajaran SCL diharapkan dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan masyarakat seperti kreativitas, kepemimpinan, rasa percaya diri, kemandirian, kedisiplinan, kekritisan dalam berpikir, kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim, keahlian teknis, serta wawasan global untuk dapat selalu beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan.

Dengan tetap mengacu kepada tujuan pendidikan kurikulum merdeka yaitu menuntun kodrat anak mencapai well being serta aplikasi pemimpin pembelajaran yang memimpin pembelajaran yang berpihak pada siswa, Kegiatan pembelajaran yang tetap mengacu kepada visi,misi sekolah, serta penerapan nilai-nilai positif yang dituangkan dalam budaya sekolah sebagai bekal dalam menciptakan generasi emas,  peran guru yang growth mindset sangat diperlukan dalam era evolusi industry dengan memberikan kompetensi yang dibutuhkan Indonesia emas.

Penerapan Leading Ressilience, Leading Change, Leading Strategically dan Leading Inovation dalam memberikan pelayanan pendidikan jkepada siswa sehingga memiliki softskill, dan harskill dan yang terpenting adalah memberikan apresiasi atas usaha yang dilakukan siswa dalam belajar sehingga agent student tercipta dengan memfasilitasi siswa berani dalam bersuara (Voice), kebebasan dalam memilih(Choice) dan merasa memiliki (Awesome).

Baca juga di :
https://www.smk4smg.sch.id
Penulis : Ice Faulia, S.Pd M.Si (Waka Humas dan Hubbin SMKN4 Semarang)
Editor : Nenden Oktafia, S. Kom