Etika Media Sosial Bijak, Langkah SMAN 5 Semarang Menuju Publikasi yang Sehat

Dalam sebuah workshop sebagai bagian dari upaya untuk membekali siswa dengan pemahaman mendalam tentang penggunaan media sosial yang bijak, SMAN 5 Semarang menggelar acara spesial jelang penerimaan rapor. Acara bertajuk ‘Etika Media Sosial Untuk Publikasi Pribadi dan Organisasi yang Sehat’ ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengampanyekan perilaku yang sehat juga bertanggung jawab dalam bermedia sosial kepada peserta didik kelas XI (sebelas) SMAN 5 Semarang. Acara dipandu oleh Waka Kesiswaan Dr. Sutji Harijanti, S.Pd., M.Pd., yang menekankan pentingnya sikap bijak dalam berinteraksi di dunia maya. Narasumber yang ahli dalam bidangnya memberikan pencerahan mengenai memaafkan dalam ruang maya, menghargai waktu dan privasi orang lain, serta pentingnya menyebarkan kebaikan. Diskusi antar peserta pun menjadi momen yang sangat berharga, di mana ide dan pengalaman saling berbagi.

Dengan hangatnya, Waka Kesiswaan Dr. Sutji Harijanti, S.Pd., M.Pd., menyambut seluruh peserta workshop tentang etika bermedia sosial. Beliau menekankan pentingnya kesadaran dalam menggunakan media sosial dengan bijak. Dalam kata sambutannya, menegaskan bahwa kebijaksanaan dalam bermedia sosial tidak hanya mencakup konten yang kita bagikan, tetapi juga sikap-sikap yang kita terapkan. Setelah sambutan dari Wakasek, pembawa acara membuka acara dengan semangat. Sebagai ice breaker, peserta diajak untuk saling berkenalan dan menyebut satu sikap baik yang ingin mereka terapkan dalam bermedia sosial. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan peserta satu sama lain sambil mengintegrasikan tema workshop. Narasumber yang ahli dalam bidangnya memberikan materi yang informatif dan menginspirasi.

Pertama, memaafkan dalam ruang maya, yakni bagaimana kita dapat membawa sikap pemaafan ke dalam interaksi online, merespons dengan bijaksana terhadap komentar atau pesan yang mungkin menyinggung. Kedua, menghargai waktu dan privasi orang lain. Betapa pentingnya memperhatikan waktu dan privasi orang lain dalam berinteraksi di platform media sosial. Berbagi konten dengan mempertimbangkan waktu terbaik, serta menghormati batasan privasi yang mereka tetapkan. Ketiga, menyebarkan kebaikan. Yakni bagaimana kita bisa menjadi agen perubahan positif di dunia maya dengan menyebarkan pesan-pesan yang membangun dan inspiratif, serta memberikan dukungan kepada sesama. Setelah penyampaian materi, peserta diajak untuk berdiskusi dalam kelompok kecil tentang bagaimana menerapkan sikap-sikap tersebut dalam pengalaman mereka di media sosial. Selanjutnya, sesi tanya jawab diberikan kepada peserta untuk bertanya langsung kepada narasumber. Workshop ini bukan hanya tentang bagaimana memposting dengan bijak, tetapi juga tentang bagaimana kita membangun komunitas yang saling mendukung di dunia maya. Kebaikan yang kita tanamkan di sana akan menjadi benih perubahan yang luar biasa.

 

Penulis : Humas SMAN 5 Semarang

Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang