FGD Peningkatan Pendidikan Vokasi Kemitraan DPRD dan Disdikbud Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 11 Desember 2023 – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Tahap XVIII dalam rangka mendukung program dan kegiatan yang direncanakan melalui kemitraan dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah. Acara ini berlangsung pada Senin, 11 Desember 2023, dimulai pukul 15:00 WIB di Aula Ki Hadjar Dewantara, gedung B lantai 2 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jl. Pemuda No. 134, Kota Semarang.

Hadir dalam acara ini Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah beserta anggota, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dengan kehadiran Kepala BPTIK dan Kepala Sekolah, serta Guru. Kepala Sekolah yang turut hadir antara lain dari SMKN 3 Semarang, SMKN 6 Semarang, SMKN 7 Semarang, SMKN 8 Semarang, SMKN 10 Semarang, SMK Bina Nusantara Semarang, SMK Mataran Semarang, SMK Muhammadiyah 2 Semarang, SMK Pelayaran AKPELNI Semarang, dan SMK Theresiana Semarang. Turut serta juga Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I beserta Kasi SMK dan staf.

Narasumber dalam FGD ini adalah Bapak Robert, Kepala Bidang Program dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Beliau memaparkan data bahwa di Jawa Tengah terdapat 1592 SMK, dengan 238 di antaranya merupakan SMKN Negeri dan sisanya berasal dari sekolah swasta. Jumlah siswa mencapai 781,788 siswa yang tersebar di 35 kabupaten/kota dengan 12 bidang keahlian, 47 program keahlian, dan 129 kompetensi keahlian.

Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah tengah memfokuskan perhatian mereka pada permasalahan yang masih menghantui sektor pendidikan vokasi di wilayah tersebut. Dalam evaluasi mereka, terungkap bahwa pendidikan vokasi belum mencapai tingkat optimal, dengan sejumlah tantangan yang masih harus diatasi guna memastikan keberhasilan dalam menanggulangi tingkat pengangguran lulusan SMK.

Kendati telah ada berbagai upaya dan program untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, anggota Komisi E menyoroti bahwa masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Mereka mengakui bahwa perkembangan sektor vokasi sangat krusial dalam mengurangi tingkat pengangguran di kalangan lulusan SMK.

Dalam konteks ini, anggota Komisi E menilai bahwa langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mengatasi hambatan yang masih menghadang kemajuan pendidikan vokasi. Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, untuk merumuskan kebijakan yang mendukung peningkatan mutu dan relevansi pendidikan vokasi.

Dalam kesempatan ini, Kepala SMKN 10 Semarang, Bapak Ardan Sirodjuddin, M.Pd, menyampaikan tiga permintaan penting. Pertama, perlunya aturan yang lebih mudah dalam pembukaan jurusan baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Kedua, dibutuhkan aturan khusus untuk seleksi Calon Peserta Didik yang dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja. Ketiga, perlu dukungan regulasi agar posisi SMK dan Industri seimbang dalam pelaksanaan program link and match.

Dengan adanya FGD ini, diharapkan akan muncul solusi-solusi konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK Jawa Tengah, sejalan dengan kebutuhan industri dan pasar kerja. Seluruh peserta, baik dari pihak legislatif, eksekutif, maupun praktisi pendidikan, berharap hasil diskusi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dunia pendidikan di provinsi ini.

Penulis : Muhammad Yunan Setyawan, S.Pd, Guru SMKN 10 Semarang