SMKN 10 Semarang Gencar Sosialisasi Ekonomi Kreatif Melalui In House Training

Semarang, 20 Desember 2023 – SMKN 10 Semarang menggelar kegiatan In House Training (IHT) dengan fokus pada Digitalisasi Sekolah guna memberikan pemahaman mendalam tentang ekonomi kreatif kepada guru dan karyawan. Acara ini berlangsung di ruang Baita Adiguna SMKN 10 Semarang, yang terletak di Jalan Kokrosono 75 Kota Semarang pada hari Rabu.

Salah satu narasumber yang turut menyemarakkan acara tersebut adalah Eko Ariwibowo, ST, MM, perwakilan dari Komite Ekonomi Kreatif Jawa Tengah. Komite ini merupakan organisasi yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan tujuan utama mengembangkan sektor ekonomi kreatif di wilayah tersebut. Terdiri dari para pelaku ekonomi kreatif, akademisi, praktisi, dan media, Komite Ekonomi Kreatif Jawa Tengah bertekad untuk merencanakan serta mendampingi pelaku ekonomi kreatif di lapangan.

Dalam paparannya, Eko Ariwibowo menjelaskan bahwa ekonomi kreatif adalah konsep dalam era ekonomi baru yang menggabungkan informasi dan kreativitas, mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama. Ekonomi kreatif mencakup aktivitas produksi dan distribusi barang yang membutuhkan ide kreatif dalam pembuatannya. Beberapa ciri ekonomi kreatif mencakup kreasi intelektual, mudah diganti, distribusi langsung dan tidak langsung, serta berbasis pada ide.

Jenis-jenis bidang ekonomi kreatif yang dijelaskan oleh narasumber melibatkan periklanan, kerajinan, pasar seni, arsitektur, desain, mode, game interaktif, dan industri musik. Eko Ariwibowo juga menyoroti manfaat dari pengembangan ekonomi kreatif, seperti menciptakan lapangan pekerjaan baru, mendorong kreativitas masyarakat, meningkatkan inovasi di berbagai bidang, menciptakan kompetisi bisnis yang sehat, dan mengurangi angka pengangguran.

Ardan Sirodjuddin, M.Pd, Kepala SMKN 10 Semarang, menegaskan tujuan diadakannya In House Training (IHT) ini adalah memberikan gambaran yang jelas kepada guru dan karyawan SMKN 10 Semarang mengenai konsep Ekonomi Kreatif. Dalam pernyataannya, Ardan menyampaikan bahwa pemahaman mendalam tentang ekonomi kreatif sangat penting untuk membuka wawasan dan merangsang kreativitas di lingkungan sekolah.

Lebih lanjut, Ardan menjelaskan bahwa setelah mendapatkan pemahaman tentang ekonomi kreatif melalui IHT, langkah selanjutnya adalah menerapkan konsep tersebut ke dalam program unggulan sekolah, yaitu “Kawal Wirausaha”. Program ini bertujuan untuk melatih dan membekali siswa SMKN 10 Semarang dengan keterampilan wirausaha sehingga mereka siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif.

Dengan menerapkan konsep ekonomi kreatif dalam program Kawal Wirausaha, SMKN 10 Semarang berharap dapat menghasilkan para siswa yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga mampu berpikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usaha mereka sendiri. Ardan menekankan pentingnya mengintegrasikan ide-ide kreatif dalam berbagai aspek pembelajaran, termasuk pengembangan produk dan pemasaran.

Sebagai tambahan, Ardan Sirodjuddin juga menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi Eko Ariwibowo, ST, MM, sebagai narasumber dalam IHT. Keberadaan narasumber dari Komite Ekonomi Kreatif Jawa Tengah diharapkan dapat memberikan wawasan praktis dan inspirasi bagi guru dan karyawan SMKN 10 Semarang dalam mengaplikasikan konsep ekonomi kreatif di lingkungan sekolah.

SMKN 10 Semarang berharap melalui kegiatan ini, guru dan karyawan dapat lebih memahami potensi ekonomi kreatif serta mendorong penerapan konsep digitalisasi di lingkungan sekolah untuk merangsang kreativitas dan inovasi di kalangan siswa.

Penulis : Aris Guntoro, Guru SMKN 10 Semarang