Kolaborasi Guru Sejarah SMAHA Ajak Murid Belajar di Situs Peninggalan Masa  Indonesia Klasik Situs Batu Candi Klentengsari

 

Pada Jumat, 26 Januari 2024, rombongan siswa kelas X-1 SMAHA (SMA Islam Hidayatullah) memasuki kompleks Situs Batu Candi Klentengsari, Banyumanik. Rombongan yang sangat antusias  tersebut dipimpin oleh Bapak Bahtiar Rifai S.Pd., (Pak Bahtiar) dan Bapak M Alfan Jazli S.Pd., (Pak Alfan) dua guru sejarah yang memiliki semangat membara. Mereka mengajak para siswa bersiap untuk menyelami petualangan edukatif yang tak terlupakan.

 Kolaborasi antara Pak Bahtiar dan Pak Alfan membuka gerbang pengetahuan sejarah bagi para siswa bahwa di  lingkungan sekitar sekolah mereka terdapat peninggalan sejarah yang diperkirakan berasal dari periode klasik masa kejayaan kerajaan Hindu-Buddha di Jawa. Tidak sekadar tamasya biasa, Pak Bahtiar dan Pak Alfan telah merancang pembelajaran dengan sangat kreatif. Hal ini sebagai bagian dari pembelajaran sejarah SMA Islam Hidayatullah yang kontekstual. Para siswa bukan hanya disuguhkan dengan penjelasan teoretis di kelas, tetapi juga berkesempatan untuk melihat langsung bukti sejarah yang nyata.

Di kompleks Situs Batu Candi Klentengsari tersebut, Pak Bahtiar mendampingi peserta didiknya mengeksplorasi salah satu situs yang masih jarang diulas. Bahkan banyak diantaranya yang tidak mengetahui keberadaan sisa peninggalan sejarah dari masa kejayaan kerajaan bercorak Hindu-Buddha tersebut. Situs yang kini hanya berupa Yonni tersebut menarik perhatian peserta didik, terutama teknologi yang digunakan pada masa itu untuk menghasilkan potongan batu yang rapi. Situs batu candi yang kini berada di komplek Masjid Al Huda, Kelurahan Pedalangan Kecamatan Banyumanik tersebut diperkirakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Hindu. Dikutip dari buku Semarang Riwayatmu Dulu jilid pertama Karya Amin Budiman dijelaskan pada abad 6-7 M Pelabuhan Bergota merupakan bandar dagang yang ramai dan mempermudah penyebaran agama dan budaya Hindu-Buddha. Sedangkan berdasar penelitian Veronique Degroot, seorang arkeolog dan peneliti Lembaga Penelitian Perancis untuk Kajian Timur Jauh (EFEO) setelah melakukan survei darsitus peninggalan Hindu-Buddha dari Brebes hingga Rembang ada beberapa titik potensial situs batu candi yang tersebar dibeberapa wilayah diantaranya disekitar Sumurboto Semarang yang diperkirakan abad 5-7 M silam. Hal ini semakin menarik karena pembelajaran dengan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar ini juga akan dilanjutkan dengan kegiatan mempopulerkan situs Batu Candi Klentengsari tersebut dengan blog dan sosial media. 

Penulis : Bahtiar Rifai, S.Pd. Guru SMA Islam Hidayatullah.

Editor : Annisa Erwindani, S.Pd. Guru SMA Islam Hidayatullah.