Webinar Praktik Baik Pembelajaran Vokasi Tata Busana di SLB Melalui PMM

Pendidikan vokasi menjadi mata pelajaran yang esensisal di Sekolah Luar Biasa atau SLB. Tujuan dari mata pelajaran vokasi adalah untuk memberikan bekal keterampilan siswa serta menyiapkan siswa terampil dan mahir di bidang yang disukainya. Sehingga diharapkan dari pendidikan vokasi, setelah lulus nanti siswa bisa membuka usaha sendiri dengan keterampilan matang yang diajarkan dari sekolah. Salah satu mata pelajaran vokasi di SLB Negeri Ungaran adalah mata pelajaan Tata Busana yang diajarkan oleh bapak Wahyudi. Pembelajaran Tata Busana adalah pembelajaran yang diperuntukkan bagi siswa yang ingin mengembangkan bakat dan minatnya dalam hal jahit menjahit, sampai dengan membuat produk. Materi pembelajaran yang diajarkan meliputi pembuatan desain, pemilihan bahan, pengambilan ukuran, pembuatan pola, dan pembuatan pakaian. Mengajarkan mata pelajaran Tata Busana bagi siswa di Sekolah Luar Biasa tentunya memberikan tantangan tersendiri bagi guru karena setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Melalui kegiatan webinar “Praktik Baik Pembelajaran Vokasi Tata Busana di Sekolah Luar Biasa,” Bapak Wahyudi selaku narasumber berupaya membagikan pengalaman mengajar mata pelajaran Tata Busana selama jenjang karir beliau di SLB Negeri Ungaran kurang lebih 13 tahun. Adapun webinar ini diselenggarakan oleh Komunitas Belajar Guru SLB yang ada dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM). Webinar diadakan pada hari Kamis, 29 Februari 2024 mulai pukul 10.00 sampai 14.00 WIB dengan Bapak Wahyudi sebagai narasumber dan Ibu Aini Ida Musthofiyati sebagai moderator.

Bapak Wahyudi merupakan guru yang memiliki semangat luar biasa. Walaupun beliau memiliki hambatan fisik pada tangan, tetapi beliau selalu berdedikasi dan berinovasi untuk mewujudkan pembelajaran vokasi yang menyenangkan dan kreatif bagi siswa SLB. Dalam acara webinar tersebut, beliau menyampaikan bahwa tantangan pembelajaran vokasi Tata Busana di SLB di antaranya memahami karakteristik siswa, memanfaatkan bahan sisa tekstil, membuat difirensiasi pembelajaran, dan mengupayakan tindakan kolaboratif dengan rekan guru. Implementasi pembelajaran pada aspek memahami karakteristik masing-masing siswa dan difirensiasi pembelajaran dapat diwujudkan dengan memberikan materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa. Misalnya siswa dengan hambatan pendengaran dan wicara (tuna rungu) dapat diberikan materi pembelajaran seperti membuat pola dasar, menjahit busana, menghias busana; siswa dengan hambatan intelektual ringan (tuna grahita ringan) dapat diberikan materi pembelajaran seperti membuat dompet, tas, hiasan kain perca lainya. Sedangkan siswa dengan hambatan intelektual sedang (tuna grahita sedang); siswa dengan hambatan penglihatan (tunanetra); siswa dengan hambatan fisik (tunadaksa); dan autis  dapat diberikan materi pembelajaran seperti membuat eco brick. Dengan mengadakan kegiatan webinar “Praktik Baik Pembelajaran Vokasi Tata Busana di Sekolah Luar Biasa melalui PMM” diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi guru-guru khususnya guru SLB nusantara agar terus memberikan pembelajaran yang menarik bagi siswa. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan motivasi bagi guru untuk berbagi praktik baik terkait pengalaman belajarnya.

 

Penulis : Ullip Utrofin, S.Pd., Guru SLBN Ungaran

Editor  : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang