Pilah Pilih Sampah Sebagai Upaya Pengelolan Sampah yang Baik  di SLBN Ungaran

Di Indonesia sampah menjadi masalah yang serius. Bahkan di wilayah yang seharusnya belum menjadi masalah pun telah menjadi masalah. Yang lebih serius lagi adalah ketika sampah bercampur aduk tidak dipisahkan. Ada sampah daun dan sayur, kertas, plastik, seng, besi, aluminium, jarum suntik, obat-obatan, baterai dan lain-lain. Satu dengan lain akan bereaksi dan membentuk senyawa yang lebih berbahaya. Demikian juga dengan SLB Negeri Ungaran dengan jumlah siswa, tenaga pendidik dan kependidikan yang sangat banyak. Apabila sampah tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan masalah. Tujuan penulisan ini menjelaskan pentingnya kenali dan pilah sampah sebagai upaya pengelolaan sampah yang baik di SLB Negeri Ungaran. Berdasarkan jenisnya, sampah dibedakan menjadi 2. Pertama yaitu sampah organik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat diurai oleh hewan mikroorganisme. Sampah organik pada umumnya berupa bangkai hewan, kotoran hewan, sisa tanaman yang dapat diurai secara cepat, tanpa merusak lingkungan sekitarnya. Kedua yaitu sampah anorganik. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat diurai oleh bakteri atau hewan mikro organisme. Sampah anorganik dapat berupa plastik, kaca dan logam. Pada umumnya sampah anorganik hanya sebagian yang dimanfaatkan oleh masyarakat seperti plastik dan logam.

Beberapa akibat karena sampah yang bertumpuk antara lain sebagai berikut. Pertama, lingkungan menjadi terlihat kumuh, kotor dan jorok. Dan akan menjadi tempat yang subur bagi organisme patogen berbahaya bagi kesehatan manusia. Juga merupakan sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya. Dengan demikian sampah berpotensi sebagai sumber penyebaran penyakit. Kedua, sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan. Air yang dikeluarkan (lindi) juga dapat menimbulkan pencemaran sumur, sungai maupun air tanah. Ketiga, sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat menyumbat saluran drainase sehingga dapat menimbulkan bahaya banjir. Keempat, pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman. Kelima, sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan. Kemudian, sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat menyumbat saluran drainase sehingga dapat menimbulkan bahaya banjir. Pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman. Jadi, pengelolaan sampah tidak cukup hanya dilakukan dengan manajemen 3P (Pengumpulan, Pengangkutan dan Penimbunan). Sampah dikumpulkan dari sumbernya kemudian diangkut ke TPS dan terakhir ditimbun di TPA.

Pengurangan sumber sampah bagi rumah tangga berarti menanamkan kebiasaan untuk tidak boros dalam penggunaan barang-barang keseharian. Untuk pendekatan daur ulang dan guna ulang diterapkan khususnya pada sampah non organik seperti kertas, plastik, alumunium, gelas, logam dan lain-lain. Sementara untuk sampah organik dapat diolah menjadi kompos, biogas, briket atau produk lainnya. Untuk mengurangi risiko tersebut, maka pemilahan sampah menjadi sesuatu yang harus dilaksanakan oleh semua unsur masyarakat pada semua aktivitas. Pemilahan juga bertujuan memudahkan penanganan sampah. Misalnya, sampah organik dapat diolah menjadi kompos, biogas atau bentuk lainnya. SLBN Ungaran sudah memulai kegiatan tersebut di atas. Khusus siswa kelas X, XI.C1 kegiatan tersebut rutin dilakukan minimal satu minggu sekali. Pemilahan Sampah dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan penanganan sampah sejak dari sumbernya dengan memanfaatkan penggunaan sumber daya secara efektif yang diawali dari pewadahan, pengumpulanan, pengangkutan, pengolahan, hingga pembuangan, melalui pengendalian pengelolaan organisasi yang berwawasan lingkungan, sehingga dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan yaitu lingkungan bebas sampah. Pemilahan berarti upaya untuk memisahkan sekumpulan dari ‘sesuatu’ yang sifatnya heterogen menurut jenis atau kelompoknya sehingga menjadi beberapa golongan yang sifatnya homogen. Manajemen pemilahan sampah dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan penanganan sampah sejak dari sumbernya dengan memanfaatkan penggunaan sumber daya secara efektif yang diawali dari pewadahan, pengumpulanan, pengangkutan, pengolahan, hingga pembuangan, melalui pengendalian pengelolaan organisasi yang berwawasan lingkungan, sehingga dapat mencapai   tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan yaitu lingkungan bebas sampah.

Pemilahan sampah menjadi sangat penting untuk mengetahui sampah yang dapat digunakan dan dimanfaatkan. Pemilahan sampah dilakukan di TPA, karena ini akan memerlukan sarana dan prasarana yang lengkap. Oleh sebab itu, pemilahan harus dilakukan di sumber sampah seperti perumahan, sekolah, kantor, puskesmas, rumah sakit, pasar, terminal dan tempat-tempat di mana manusia beraktivitas. Di SLB Negeri Ungaran khususnya kelas X.C1 & XI.C1 setiap hari Rabu diadakan pengumpulan sampah, kemudian bersama guru belajar memilah sampah. Untuk tahap awal pilah sampah dilakukan dari tahap yang paling mudah yaitu, sampah botol plastik, kertas dan kardus. Sampah-sampah yang telah dipilih selanjutnya diupayakan untuk dikelola. Sampah-sampah yang telah dipilah inilah yang kemudian dapat disetorkan ke petugas kebersihan sekolah dan guru keterampilan. Kegiatan keterampilan merupakan salah satu wadah dari kegiatan pengelolaan barang-barang yang dibuang menjadi suatu produk yang bermanfaat. Seperti sampah plastik dijadikan produk pakaian misalnya topi, baju, hiasan rumah, boneka, dan lain-lain. Kemudian sampah dari makanan atau sampah basah bisa dijadikan pupuk tanaman. Biasanya kegiatan tersebut dilakukan oleh masyarakat atau siswa di sekolah yang dikoordinir oleh seseorang atau guru yang menjadi pemimpin. Selama ini SLB Negeri Ungaran merancang program pemilahan sampah sebagai berikut.

Pertama, pemilahan sampah oleh siswa. Para siswa melakukan pemisahan bermacam-macam sampah dari sampah kering dan basah, seperti plastik, kertas, kain, makanan, dan lain-lain. Setelah sampah dipisah-pisahkan kemudian dibungkus lalu disetorkan kepada petugas kebersihan dan guru ketrampilan. Pengelolaan sampah anorganik menjadi produk pakai atau dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Tujuan utama dari pengelolaan sampah sekolah adalah merubah sampah menjadi suatu produk yang bermanfaat dan dapat menghasilkan keuntungan. Kegiatan pilah pilih sampah sangat membantu peserta didik dalam memahami arti pentingnya kebersihan diri, lingkungan rumah dan lingkungan sekolah. Dengan pembelajaran ini diharapkan anak akan mengerti dan memahami arti pentingnya kebersihan diri dan manfaat menyetor sampah ke petugas kebersihan dan guru keterampilan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa materi dan kegiatan Kenali dan Pilah sebagai salah satu upaya pengelolaan sampah yang baik di SLB Negeri Ungaran.

 

Daftar Pustaka:

Moerdjoko S., Widyatmoko.2002.Menghindari, Mengolah dan Menyingkirkan Sampah.Cet.1.PT.Dinastindo Adiperkasa Internasional.Jakarta.

Musnamar EI.2006.Pembuatan Aplikasi Pupuk Organik Padat.Cet.3.Penebar Swadaya.Jakarta.

https://sdmupat.sch.id/serunya-belajar-memilah-sampah/diunduh 21 Maret 2023 pukul 09.50 WIB.

 

Penulis          : Sri Suparni, S.Pd ., Guru SMALB

Editor            : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang