Rompi Anti Peluru Futuristik Bawa Siswa SMAN 3 Semarang Raih Emas AISEEF

Ajang Asean Innovative Science Enviromental (AISEEF), tanggal 17-22 Februari 2021 menjadi lomba yang akrab jadi juara bagi  SMA Negeri 3 Semarang. Melalui Fairuzita Harvian Rizkyandita dan Defitta Zahratun Nisa, SMA Negeri 3 Semarang berhasil meraih medali emas dalam kategori Innovative Science. Ketiganya mempresentasikan proyek penelitian berjudul Composite of Kombucha Fiber and Denim Fabric Waste With Resin Matrix as an Alternative for Basic Material of Bulletproof Vest yaitu Komposit Serat Kombucha dan Limbah Kain Denim Dengan Matrik Resin Sebagai Bahan Dasar Alternatif Untuk Rompi Anti Peluru. Proyek ini juga memenangkan  penghargaan khusus yaitu Best Innovation.

Fairuzita Harvian Rizkyandita dan Defitta Zahratun Nisa  mencari alternatif bahan dasar rompi anti peluru menggunakan serat kombucha dan kain denim dengan matriks resin. Adanya resin di spesimen yang digunakan diharapkan agar kekuatan yang dimiliki spesimen menjaadi lebih tinggi.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk uji tarik dan uji impak, kemudian juga menggunakan metode kualitatif untuk uji fisik dan uji balistik. Uji fisik dilakukan terhadap semua spesimen untuk mengetahui apakah spesimen ada cacat atau tidak. Untuk uji tarik menggunakan 6 spesimen yaitu, serat kombucha 1 lapis, serat kombucha 2 lapis, serat kombucha 3 lapis, kain denim 5 lapis, kain denim 7 lapis, dan kain denim 9 lapis. Uji tarik ini menggunakan mesin HT-2402 Series (1-20 kN).

Uji impak metode charpy menggunakan 4 spesimen dengan standar ASTM E-23. Menggunakan alat HT-8041A. Uji balistik menggunakan 4 spesimen berukuran 20 x 30 cm, yaitu komposit serat kombucha dan kain denim dengan matriks resin 5 lapis, 7 lapis, 9 lapis dan 13 lapis. Uji balistik dilakukan dengan pistol glock kaliber 9mm dan dilakukan pada jarak 10 meter, 15 meter, dan 25 meter.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa   beberapa peluru masih dapat menembus spesimen, tetapi ada peluru yang masih belum bisa menembus spesimen sampai berlubang. Untuk hasil pengujian impak spesimen kain denim mempunyai nilai kekuatan/ impact strength tertinggi yaitu 6,8 Joule. Sedangkan untuk uji tarik, serat kombucha sebanyak 3 lapis dan kain denim sebanyak 9 lapis memiliki kekuatan menahan beban tertinggi. Hal ini berarti komposit masih memiliki potensi

Persaingan yang ketat ini menumbuhkan semangat yang luar biasa bagi tim Fairuzita dan Defitta untuk dapat bersaing dan meraih juara di ajang ini. Tim Fairuzita-Defitta mempunyai tantangan tersendiri dalam proses penelitiannya. Salah satunya  kesabaran dan fokus  ekstra pada saat membuat bahan kombucha yang membutuhkan waktu 2 minggu. Selain itu pada saat proses pengujian harus memiliki spesimen yang beragam agar hasil yang didapatkan sesuai. Uji yang dilakukan ada 3 jenis dimana masing-masing uji juga memiliki tingkat sendiri-sendiri dalam proses pembuatan spesimen, pemasukkan data dan juga mengambil kesimpulan untuk uji tersebut.

Setelah mengikuti serangkaian acara yang harus diikuti semua peserta meliputi pengumpulan abstrak, video, poster, dan pesentasi, Fafa dan Fitta dapat meraih medali emas pada Asean Inivation Science Enviromental (AISEEF) 2021 di bidang Innovation.

Penulis : Ariefsyoga, SMAN 3 Semarang.
Editor : Nurul Rahmawati E, M.Pd, Guru SMKN 1 Tuntang