Peringati Hari Kartini, SMKN 1 Tuntang Adakan Lomba Foto

Raden Ajeng Kartini lahir tepat hari ini 21 April 142 tahun yang lalu. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara. Berkat Kartini kesempatan perempuan untuk menuntut ilmu dan belajar terpenuhi sampai sekarang. Perjuangan Kartini terekam dalam surat-surat yang dikirim ke teman-temannya di Eropa. Setelah Kartini wafat, Jacques Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.

Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru. Armijn membagi buku menjadi lima bab pembahasan untuk menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Surat-surat Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Jawa dan Sunda.

Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul “Ibu Kita Kartini”. Lagu tersebut menggambarkan inti perjuangan wanita untuk merdeka.

Untuk memperingati Hari Kartini tersebut, SMKN 1 Tuntang merayakannya dengan mengadakan Lomba Foto dengan tema Kartini Teladanku dan Aku Bangga Jadi Siswa SMKN 1 Tuntang. Nunung Fika Amalia sebagai penggagas acara ini mengatakan “pandemi Covid menyebabkan siswa belajar dari rumah, untuk itu agar kreatifitas siswa terjaga sekolah mengadakan lomba ini, sekaligus mengingatkan siswa akan perjuangan Ibu Kartini”.

Lomba diikuti oleh semua siswa baik kelas X, XI dan XII. Kontes foto menggunakan media Sosial Istagram dan akan ditutup tanggal 30 April 2021. Pemenang akan memperoleh hadiah yang menarik dari sekolah.

Penulis : Nurul Rahmawati, M.Pd, Guru SMKN 1 Tuntang