SMKN 4 Semarang  lakukan Talents Mapping  Menuju Pelaksanaan GSM

Materi Workshop dihari  kelima tanggal 11 Juni 2021 mengusung tema Talent Mapping, masih dengan narasumber Abdul Kholik S.Pd, seorang guru multi talenta juga seorang pakar dan praktisi psikologi pendidikan, Dalam paparannya beliau mengenalkan tentang pemetaan bakat berdasarkan aktifitas individu secara teoritis beliau menyebutkan ada 30 jenis Pilar Karakter yang yang terkait dengan karakter moral dan karakterbakat,iantaranya: Ambasador  (AMB), Administrator (ADM), Analysist (ANA), Arranger (ARR), Caretaker (CAR), Commander (CMD), Communicator (COM), Creator (CRE), Designer (DES), Distributor (DIS), Educator(EDU), Evaluator (EVA), Explorer(EXP), Interprener (INT), Journalist (JOU), Marketer (MAR), Mediator (MED), Motivator (MOT), Operator (OPE), Producer (PRO) ,Quality Controller (QCA), Restorer (RES), Safekeeper (SAF), Selector (SLC), Seller (SEL), Server (SER), Strategist(STR), Synhesizer (SYN), Treasure (TRE), Visioner (VIS).

Pemetaan tersebut adalah suatu metode untuk menangani siswa di SMK, mengapa hal ini dilakukan jawabnya adalah karena SMK itu beda, papar narasumber dalam workshop kali ini, apakah penyebab perbedaan itu ? . Penyebabnya antara lain : SMK adalah remaja, tahapan yang memerlukan perhatian khusus terkait dengan karakter – karakternya, SMK terdapat berbagai jurusan yang tentunya karakter siswa berbeda, SMK gurunya unik dimana masing-masing guru mempunyai karakter yang berbeda sesuai dengan kompetensi keahlian dan mata pelajaran masing-masing. Mengapa siswa disebut Remaja karena  Usia siswa SMK adalah fase peralihan dari fase anak-anak menuju fase dewasa. Karena didalam dunia pendidikan hanya dikenal istilah “Pedagogi dan Andragogi”  tidak ada Remajagogi.

Kecenderungan Remaja lanjut pemateri di presentase workshop mengatakan pada umumnya remaja cenderung berpasangan, ingin mandiri. Sedangkan jenis kenakalam siswa SMK antara lain: Kenakalan karena dorongan seksualitas dan kenakalan akibat dorongan kemandirian. Keunikan Siswa SMK berdasarkan kompetensi keahlian antara lain: Siswa berperasaan (rasa) seperti siswa dalam bidang seni, animasi, multimedia  Siswa berpikir (cipta) seperti siswa di bidang elektronika dan komputer, kimia, Siswa bergerak dengan aktifitas fisik (karsa) seperti siswa pemesinan, otomotif, sipil. Keunikan tersebut kemudian mengerucut membentuk karakter siswa antara lain Siswa Pemberani, Siswa Ceria, Siswa Cerdas, Siswa Pelaksana. Setiap siswa memerlukan perlakuan yang berbeda berdasarkan proses pembelajarannya sesuai karakter uniknya.

Lanjut Pemateri, Guru SMK juga Unik, setidaknya ada 4 tipe guru SMK Guru Tegas, guru ini mempunyai karakter terkait dengan rasa dalam hubungannya dengan sesama guru dan murid cenderung mempengaruhi dan mengendalikan orang lain yang termasuk tipe ini antara lain: CMD,ARR,MED,SEL,SLC; karakter yang kedua adalah Guru Gaul, karakter guru ini terkait dengan rasa karakter hubungan dengan guru cenderung menjalin kerjasama, melayani dan merawat, sedangkan karakter terhadap   siswa  antara lain EDU, MOT, AMB, COM CAR, Karakter Guru Pemikir terkait dengan Cipta cenderung beraktifitas secara individu, dengan berpikur nbaik menggunakan logika atau intuisi dalam mencari tahu atau membuktikan sesuatu,  karakter ini cocok sebagai  ANA, TRE, RES,EVA,EXP,DES,CRE,SYN MAR,STR,VIS. Sedangkan guru pekerja keras mempunyai karakter terkait dengan karsa atau psikomotorik cenderiung beraktifitas individual dan secara individual tanpa banyak berpikir dengan semangat kerja yang tinggi karakternya terhadap siswa adalah PRO, SAF, QCA, DIS, OPE, JOU,INT, ADM. Keempat tipe Guru tersebut baik karena masing-masing unik.

Talens Mapping ini berhubungan dengan pelaksanaan  GSM di SMKN 4 Semarang meliputi dua hal pokok Proses Pembelajaran dan Recovery Karakter/ Perbaikan Karakter.  Memperbagus Mindset Guru dengan menanamkan pemahaman  setiap anak adalah hebat kehebatannya antar lain:  setiap anak terlahir cenderung berTuhan, sebagai pembelajar tangguh, memiliki bakat yang unik, terlahir dalam keadaan tumbuh dan berkembang. Untuk meluruskan mindset yang belum lancar  maka diperlukan refleksi diri sehingga menghilangkan julukan negatif seperti guru killer, guru pendendam, guru pemarah, guru raja tega, Guru Malas,Guru Penjagal, Guru Pelit,Guru Mata Duitan, langkah yang kedua selain perubahan minset adalah perbaikan karakter (recovery Karakter) jika terdapat penyimpangan atau pelanggaran maka harus merubah desain thinking dengan sebutan Emisol(Empati, Idea,Solution) Jenis Tindakan yang dilakukan jika terjadi pelanggaran antara lain: Empati,Nasehat dan Konsekuensi Logis, Disipilin Siswa. Tpe Guru yang telah dimapping akan diformulakan untuk menghadapi 4 Tipe Siswa yang telah disebytkan sebelumnya. Oleh Karena itu Perlu adanya Ketetapan bersama dalam hal: Tata Tertib, Konsekuensi Pelanggaran, Kata penutup yang bisa disimpulkan dari kegiatan ini adalah Dikasih Ati dulu,baru diomongi setelah itu baru dikerasi”.

Penulis : Ice Faulia,S.Pd,M,Si ( Guru SMKN 4 Semarang)