Bersama Gus Yasin, ROHIS SMAHA Gelar Gebyar Tahun Baru Hijriah

Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam. Karena mengingatkan kita pada sejarah hijrahnya Nabi Muhammad Sallahu ‘Alaihi Wasallan dari Kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Untuk menyambut tahun baru Islam 1443 Hijriah, ROHIS SMA Islam Hidayatullah (SMAHA) mengadakan kegiatan Gebyar Muharram. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin, 9 Agustus 2021 tersebut mengangkat tema “Pandemi sebagai Sarana Muhassabah saat Tahun Baru Hijriah.”

Gebyar Muharram ini dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube SMAHA. Wakil Gubernur Jawa Tengah, K.H. Taj Yasin Maimoen hadir dalam acara ini sebagai narasumber. Ketua Yayasan Abul Yatama, Pengawas SMA Kota Semarang,  Pengawas PAI Kota Semarang, serta perwakilan ROHIS SMA di Kota Semarang juga turut hadir.

Kepala SMAHA, Ibu Etik Ningsih, S.Pd., menyampaikan tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan jiwa kerohanian Islam dan nilai agama dalam diri kita.

“Semoga melalui kegiatan Gebyar Tahun Baru Hijriah, bisa menjadi ajang silaturahmi bagi para siswa SMA di Kota Semarang. Meski kegiatan diadakan secara virtual, tidak mengurangi maknanya. Melalui momentum yang baik ini kita semuanya bisa bermusahabah untuk menjadi insan yang lebih baik lagi,” ungkap Ibu Etik Ningsih, S.Pd.

Wakil Gubernur Jateng, K.H. Taj Yasin Maimoen menyampaikan bahwa di momen tahun baru Hijriah yang juga masih bertepatan dengan adanya pandemi ini bisa kita jadikan sarana untuk bermusahabah. “Sebuah bencana itu terjadi karena adanya suatu kesalahan. Mari bersama-sama kita bertaubat, bermusahabah diri. Kita tengok bagaimana hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia. Karena dengan bermusahabah, kita menjadi tahu seberapa banyak dosa kita.”

K.H. Taj Yasin juga mengajak kita untuk terus bersabar serta berihtiar dalam menghadapi setiap musibah yang ada. Seperti ketika menghadapi pandemi, kita harus melaksanakan 5M, melakukan gerakan di rumah saja, serta berdzikir kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Beliau juga menyampaiakan bahwa Covid-19 bukanlah sebuah aib. “Kita bisa memberi support bagi saudara-saudara kita yang terkena Covid-19. Melalui support tersebut, semoga bisa menjadi ladang pahala kita di tengan musibah ini,” imbuhnya.

Para peserta kegiatan sangat antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh peserta kegiatan. Salah satunya adalah Azell dari kelas XI IPS 1. Azell menanyakan bagaimana pelajar bisa memaknai tahun baru Hijriah ini yang kebetulan momennya bersamaan dengan hari kemerdekaan Indonesia. “Kita tidak bisa memisahkan agama dengan kemerdekaan Indonesia, karena kedua hal tersebut saling berkaitan erat. Kita ingat tanggal kemerdekaan Indonesia yaitu tanggal 17, angka tersebut sama dengan jumlah rakaat sholat wajib kita yaitu 17. Bulan kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada bulan 8, sesuai dengan 8 anggota badan kita yang mengenai sajadah ketika kita bersujud kepada Allah, serta tahun kemerdekaan yaitu tahun ‘45 dimana ketika sholat malam kita membaca syahadat sebanyak 4 kali, dan ketika malam membaca syahadat sebanyak 5 kali. Maka dari itu, sebagai pelajar harus bisa memaknai kedua hal tersebut dengan baik,” jelas K.H. Taj Yasin Maimoen.

Kegiatan ditutup dengan kuis interaktif mengenai materi yang disampaikan selama kegiatan. Selamat kepada Annisa, peserta didik dari SMA I Sultan Agung dan Atha B., peserta didik dari SMAHA, yang berhasil menjawab kuis dengan benar serta berhak mendapatkan hadiah dari panitia.

 

Penulis        : Annisa Erwindani, S.Pd., Guru SMA Islam Hidayatullah

Editor          : Nurul rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang