Mengembangkan Budaya Religius Siswa Melalui Salat Jumat
Hari Jumat memang menjadi hari yang sangat istimewa lagi spesial bagi umat Islam, karena di dalamnya ada kegiatan khusus yang dilaksanakan seminggu sekali yaitu ibadah Salat Jumat. Spesial karena dilandasi oleh perintah Allah SWT dalam surat Al Jum’ah (62) ayat 9 yang artinya :”Wahai orang-orang yang beriman ! Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.
Melalui kegiatan shalat Jumat khususnya di kalangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 10 Semarang diharapkan munculnya terobosan dengan melakukan inovasi dalam rangka belajar menuntut ilmu. Demikian Ardan Sirodjuddin selaku Kepala SMK Negeri 10 Semarang sekaligus sebagai khatib Jumat memotivasi jama’ah pada hari Jumat 4 Februari 2022 kemarin, menukil QS. Al Mujadilah ayat 11, “Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan tingkatan lebih tinggi beberapa derajat”.
Khatib melanjutkan khotbahnya, bahwa kita harus belajar dari sejarah bagaimana Islam dibangun oleh Nabi Muhammad saw sejak awal di Makkah yang penuh perjuangan dan tantangan kemudian pindah ke Madinah karena tekanan yang sangat berat. Nabi Muhammad saw. belajar strategi bagaimana mengalahkan musuh walau hanya dengan jumlah pasukan yang sedikit. Adalah sahabat Salman Al Farisi yang membangun strategi perang dengan membuat parit dalam peristiwa perang Khandak. Strategi ini sungguh diluar dugaan yang ternyata mampu mengalahkan musuh yang besar walau dengan jumlah pasukan yang sedikit. Itulah seyogyanya yang dilakukan oleh SMKN 10 Semarang, walau dengan pasukan yang boleh dibilang belum ideal tapi mampu mengatasi tantangan membawa siswa yang cukup banyak (1396 siswa) menuju peningkatan kualitas yang makin unggul.
Selanjutnya untuk menuju bahagia (sukses), khatib Ardan Sirodjuddin menukil sebuah hadis Nabi Muhammad saw “Man arooda dunya faalaihi bil ‘ilmi, waman aroodal aakhirah fa’alaihi bil ‘ilmi, waman arooda huma fa’alaihi bil ‘ilmi”. Yang artinya “Barang siapa menghendaki kebahagiaan dunia maka kuasailah ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kebahagiaan akhirat maka kuasailah ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kebahagiaan keduanya maka kuasailah ilmu”.
Dasar kita untuk belajar adalah perintah Iqra, membaca agar ilmu bertambah, kemudian dikembangkan dengan budaya menulis sehingga banyak orang akan membaca tentang SMKN 10 Semarang. 
Kemudian hal yang tidak kalah pentingnya adalah berinovasi dengan mengembangkan strategi penyebaran ilmu yang telah kita kuasai. 
Khatib Ardan Suradjuddin yang juga seorang penulis handal menceritakan bagaimana Sultan Mehmet II juga dikenal sebagai Muhammad Al Fatih penguasa Ustmani ketujuh yang berkuasa antara tahun 1444-1481 Masehi membuat strategi menggerakkan kapal lewat bukit Galatain dan menciptakan isu-isu untuk melemahkan mental musuhnya. Dan di akhir khotbahnya mengajak jamaah untuk membuat inovasi menebarkan manfaat mensitir hadis yang artinya “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya. Kebahagian itu ada tiga kategori, yaitu “Star” (berwujud uang), “Flow” (bersifat mengalir) dan “Memaknai” (seperti menyeberangkan orang, memberi makan orang) yang tidak membutuhkan penghargaan dan balasan.
Kegiatan Salat Jumat tersebut diikuti oleh sekitar 40 jama’ah secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar bisa meraih kesehatan jasmani dan rohani secara simultan. 
Penulis :Drs. Mustofa, M.Si. Guru Pendidikan Agama Islam SMKN 10 Semarang.