Mantan Guru Terharu, Pensiun Diberi Garuda Pancasila Mantan Murid

SEMARANG, KRJOGJA.com – Suasana mengharu biru terjadi pada acara pelepasan Drs Supriyanto MPd, Kepala SMA Negeri 11 Semarang yang digantikan Sholeh Amin SPd MPd di kampus Jalan Lamper Tengah Semarang, Rabu (2/3/2022).

Pasalnya, pelepasan yang sekaligus memasuki masa pensiun ini dihadiri mantan anak didik yang kini menjabat Dandim 0733 Kota Semarang Letkol Inf Honi Havana M.MDS yang datang sengaja memberi kejutan.

Kontan, kehadiran Dandim yang berbadan tegap dan tinggi semampai ini membuat Supriyanto yang dulu sebagai guru Fisika Honi kaget dan merasa ada kejutan. “Saya bangga mantan murid saya datang di hari saya mengakhiri profesi sebagai guru dan menjabat Kepala SMA Negeri 11 Semarang. Pak Dandim ini dulu murid saya ketika saya mengajar di SMA Negeri 5 Semarang. Saya ingat betul bagaimana Pak Honi dulu. Siswa yang pinter dan tidak neko-neko. Datang ke sekolah benar-benar untuk belajar dan ikut ekstra kurikuler Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera). Saya bangga sekarang jadi perwira TNI AD dan memimpin satuan Kodim 0733 Kota Semarang,” ungkap Supriyanto.

Yang membuatnya bangga lagi, ternyata Letkol Inf Honi Havana menyerahkan kenang-kenangan berupa gambar lambang Garuda Pancasila bertuliskan ‘Pancasila Harga Mati’ yang sudah dipigura kepada Drs Supriyanto MPd dan H Sholeh Amin SPd MPd.

“Saya jadi terharu lagi ketika menerima kenang-kenangan berupa gambar Garuda Pancasila, lambang dan dasar negara kita. Saya jadi ingat betapa kala itu anak-anak didik yang baru saja masuk kelas 1 SMA harus mengikutii yang namanya penataran P-4. Tampaknya jiwa Honi Havana masih terpatri nilai-nilai Pancasila yang ditanamkan melalui penataran P-4 dan ekstra Paskibra,” lanjut Supriyanto.

“Sengaja saya memberi kenang-kenangan lambang Garuda Pancasila, karena lambang negara ini sakral, bukan hanya sebagai lambang negara tapi mengandung filosofi dan nilai-nilai yang patut dihayati dan diamalkan untuk landasan sikap dan moral setiap bangsa Indonesia. Pancasila ini alat pemersatu bangsa dengan landasan yang mencangkup segala aspek, yang dijabarkan kedalam 5 Sila. Intinya Pancasila mengajarkan toleransi untuk mencapai persatuan dan kesatuan, berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila juga mengajarkan kita memiliki landasan religi atau berketuhanan,” papar Dandim 0733 Kota Semarang.

Di dalam sambutan, Letkol Inf Honi Havana MMDS menyampaikan terima kasihnya kepada Drs Supriyanto MPd, bahwa selama lulus sekolah hingga menjadi Perwira Menengah TNI AD baru kali ini bertemu. Setelah menjabat sebagai Dandim di Kota Semarang kira-kira sebulan, kesempatan untuk bertemu bertepatan dengan memasuki masa pensiun. Oleh karenanya kesempatan ini pun dipergunakan untuk memberi penghormatan kepada mantan pendidik ketika di SMA.

“Saya sangat menghargai dan mengapresiasi jasa para bapak-ibu guru. Saya tak akan melupakan didikan dan jasanya, terutama dalam membangun karakter saya. Saya bisa menjadi seperti ini juga karena bapak dan ibu sekalian. Saya akan berusaha menjadi apa yang diharapkan dari bapak ibu sekalian. Menjadi manusia yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Semoga ini juga akan menjadi ladang amal dan pahala bapak ibu yang telah mendidik kami,” ujar Honi.

Di hadapan para bapak dan ibu guru SMA Negeri 11 Semarang dan para Kepala Sekolah, serta Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Sunarto SPd MPd, Dandim berharap sekolah menjadi tempat mendidik karakter generasi muda melalui Pendidikan Pancasila. Harapannya untuk membangun sikap nasionalisme dan Cinta Tanah Air sehingga mampu mengikis ancaman intoleran dan radikalisme yang sekarang sedang marak mempengaruhi generasi muda bangsa.

PLT Kepala SMA Negeri 11 Semarang Sholeh Amin SPd MPd sepakat sekolah menjadi tempat mendidik dan membentuk karakter. “Kebetulan SMAN 11 ini merupakan Sekolah Pancasila, dimana sekolah ini menitikberatkan pada pendidikan karakter untuk membangun kesadaran siswa-siswinya sesuai nilai-nilai Pancasila. Target kami adalah melahirkan generasi yang paham dan menghayati nilai Pancasila, sehingga menjadi insan yang toleran, menghargai pendapat, menghormati perbedaan serta membangun persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI,” tandas Sholeh Amin.

Sementara Kacab Dinas Pendidikan Wilayah I Sunarto SPd MPd yang memimpin sertijab berharap pejabat baru akan bisa segera menyesuaikan terhadap capaian pejabat lama dalam membawa SMA Negeri 11 Semarang menjadi sekolah yang sarat akan prestasi dan peduli terhadap lingkungan.

Hal ini dibuktikan adanya Lembaga Prestasi Indonesia Dunia yang telah memberikan Piagam Penghargaan leprid kepada Drs Supriyanto MPd karena prestasi dan terobosannya dalam melakukan pembinaan Internal dan Lingkungan Masyarakat Sekitar Sekolah, serta Bersinergi dengan Pemerintah dari lingkup kelurahan, Kecamatan, Kota hingga Provinsi. Bahkan sinergitas juga dilakukan secara masiv dengan Koramil, Polsek dan Puskesmas dalam upaya Pencegahan Covid-19.

Penghargaan yang ditandatangani Dirut Leprid Paulus Pangka SH diserahkan melalui Dandim 0733 Kota Semarang