Pelajaran sejarah yang diajarkan di SMK Negeri 11 Semarang tidak lagi berorientasi pada pengetahuan kognitif semata. Apa yang diajarkan oleh Triana Rahayu, S.Pd (guru sejarah) tidak memprioritaskan siswa untuk menghafalkan materi sejarah yang ada di buku pelajaran, namun lebih memahami apa yang terjadi pada sejarah masa lalu dan dikaitkan dengan apa yang terjadi pada masa kini dan memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya. Nilai-nilai sejarah tersebut sebagai batu pijakan untuk meniti masa depan, jangan sampai sejarah masa lalu yang buruk terjadi kembali. Anak didik diharapkan mampu mengambil nilai-nilai sejarah tersebut sebagai bahan instropeksi, apa yang akan dilakukan selanjutnya sebagai generasi penerus bangsa. Pemahaman ini tidak cukup siswa membaca buku sejarah, melihat video-video tentang sejarah masa lalu seperti sejarah perjuangan bangsa Indonesia, namun anak didik perlu dilibatkan untuk merasakan seakan-akan mereka ikut dalam kejadian di masa lalu tersebut. Sosia drama merupakan salah satu metode yang diterapkan Bu Triana untuk mengolah rasa sehingga anak didik seakan-akan menjadi pelaku sejarah di masa lalu. Pelaksanaan sosio drama ini berkolaborasi dengan guru bahasa Indonesia dan mata pelajaran produktif yaitu videografi.
Kegiatan sosiodrama ini diawali dengan proses berliterasi terlebih dahulu. Setiap individu mendapatkan challenge untuk membaca materi sejarah Perjuangan Bangsa dari berbagai sumber baik buku maupun video-video dari youtube. Usai berliterasi, mereka mendapatkan kesempatan untuk membuat script drama tentang sebuah kejadian di masa lalu tentang perjuangan bangsa. Proses ini dikonsultasikan dengan guru Bahasa Indonesia, sehingga anak didik mampu membuat naskah drama sesuai kaidah yang berlaku. Selanjutnya, mereka berlatih dialog yang ada pada naskah drama. Dalam proses ini anak didik berlatih bagaimana mereka membawakan drama tersebut sesuai adegan-adegan yang ada, dengan dialog yang lebih natural. Ada sebuah kerjasama yang dibangun dalam latihan sosiodrama sebelum mereka tampil untuk dilakukan penilaian. Pada hari yang telah ditetapkan, di hadapan guru sejarah dan Bahasa Indonesia mereka bermain drama untuk menyajikan adegan-adegan yang terjadi berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Mereka bermain drama dengan serius di halaman yang didukung dengan asesoris-asesoris serta pakaian yang menggambarkan kondisi di masa lalu tersebut. Siswa yang mengikuti pelajaran videografi memiliki tugas untuk mengambil video kegiatan sosiodrama untuk dilakukan pengeditan video.
Keseriusan anak didik dalam melakukan sosio drama ini sebagai bukti bahwa mereka lebih antusias dan senang mengikuti pembelajaran. Pembelajaran sejarah tidak hanya sekedar di kelas, namun mereka ikut menghayati kejadian sejarah di masa lalu. Salah satu siswa yang berhasil diwawacarai memberikan pendapat bahwa dirinya senang mengikuti kegiatan sosiodrama. Ada nilai-nilai yang dapat dipetik dari kegiatan ini adalah adanya rasa tanggungjawab untuk menyajikan drama, terjalinnya kerjasama antara siswa dan mereka merasakan betapa beratnya perjuangan para pahlawan di masa itu. Sosiodrama ini mampu membawa dirinya seakan-akan ikut hanyut dan seakan-akan bahwa dirinya berada di masa lalu. Sosiodrama ini menjadi media olah rasa untuk mengayati sejarah yang diharapkan membangkitkan semangat generasi muda untuk mengisi bangsanya di masa kini dan mendatang
Penulis: Diyarko
Komentar Pengunjung